View Full Version
Selasa, 30 Jul 2019

Menteri Muslim Sri Lanka Kembali Ke Kabinet Setelah Pengunguran Diri Massal Pasca Bom Paskah

KOLOMBO, SRI LANKA (voa-islam.com) - Para menteri Muslim Sri Lanka yang mengundurkan diri secara massal setelah pemboman Minggu Paskah yang mematikan telah bergabung kembali dengan pemerintah, kata para pejabat Selasa (30/7/2019), setelah polisi membersihkan mereka dari keterlibatan dengan Islamic State (IS).

Hampir 100 orang yang terkait dengan kelompok IS setempat ditangkap setelah serangan 21 April di tiga gereja dan tiga hotel mewah yang menewaskan 258 orang.

Sembilan legislator pemerintah, beberapa di antaranya menteri kabinet, mengundurkan diri pada awal Juni setelah seorang anggota parlemen Budha menuntut pemecatan mereka dan menuduh mereka memiliki hubungan teror.

"Para menteri, menteri negara dan wakil menteri yang mengundurkan diri baru-baru ini dilantik di hadapan presiden tadi malam," sebuah pernyataan dari kantor presiden mengatakan.

Seorang jurubicara pembuat undang-undang mengatakan mereka memutuskan untuk menerima portofolio lama mereka setelah polisi membebaskan mereka dari segala hubungan dengan kelompok Islamic State yang menyatakan diri terlibat dalam pemboman.

Para pemimpin Muslim mengatakan komunitas mereka - yang merupakan 10 persen dari 21 juta penduduk Sri Lanka - adalah korban kekerasan, ucapan kebencian dan pelecehan setelah serangan Minggu Paskah.

Pemimpin Kongres Muslim Sri Lanka Rauff Hakeem mengatakan komunitasnya telah bekerja sama dengan pasukan keamanan tetapi menghadapi viktimisasi kolektif.

Setelah pemboman, kerusuhan anti-Muslim menyebar di kota-kota utara ibukota, menewaskan seorang pria Muslim dan meninggalkan ratusan rumah, toko dan masjid dirusak.

Sri Lanka berada dalam keadaan darurat sejak serangan Paskah. Polisi dan pasukan telah dikerahkan untuk menangkap dan menahan tersangka untuk waktu yang lama. (st/TNA)


latestnews

View Full Version