TRIPOLI, LIBYA (voa-islam.com) - Kepala Misi Dukungan PBB di Libya (UNSMIL) Ghassan Salame telah menyerukan gencatan senjata di Tripoli selama Idul Adha yang akan datang (Sekitar "10-14 Agustus").
Dalam pengarahannya di Dewan Keamanan PBB pada hari Senin (29/7/2019), Salame mengatakan gencatan senjata harus disertai dengan pertukaran tahanan dan jenazah serta pembebasan tahanan.
Utusan PBB untuk Libya menyerukan pertemuan tingkat tinggi dengan para pemangku kepentingan di Libya mengambil bagian di dalamnya untuk mendesak gencatan senjata dan mengakhiri aliran senjata ke negara itu, dengan mengatakan seharusnya tidak ada penundaan untuk gencatan senjata sehingga "kita bisa menyelamatkan Libya menjadi surga bagi kelompok teroris."
"Libya telah menjadi tempat uji coba senjata baru dan modern dan negara-negara yang mendukung kedua pihak dalam konflik telah mengirim para ahli militer di lapangan, yang merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan yang melarang penjualan senjata ke Libya." Salame berkomentar.
Dia juga meminta otoritas Tripoli untuk berhenti menggunakan Bandara Mitiga untuk keperluan militer dan pasukan Khalifa Haftar untuk menghentikan serangan udara.
Salame bertemu dengan Ketua Dewan Presiden Fayez Al-Sarraj pada hari Ahad.
Al-Sarraj mengatakan kepada Salame bahwa melanjutkan proses politik terkait dengan penarikan pasukan penyerang ke posisi mereka sebelumnya, menegaskan kembali perlunya perunding baru yang memperhitungkan kerusakan yang dilakukan oleh serangan terhadap Tripoli.
Juga pada hari Ahad, Salame bertemu dengan Haftar di Al-Rajma dan memperingatkan konsekuensi peningkatan eskalasi militer dan intervensi asing di Libya, meninjau kemungkinan untuk kembali ke proses politik, menurut UNSMIL. (st/LO)