View Full Version
Sabtu, 03 Aug 2019

Panik di Kashmir Setelah India Minta Turis dan Peziarah untuk Pergi

KASHMIR (voa-islam.com) - Ketakutan dan kebingungan telah mencengkeram warga di Kashmir yang dikelola India setelah pihak berwenang mengeluarkan perintah yang belum pernah terjadi sebelumnya, membatalkan ziarah Hindu dan meminta para turis untuk meninggalkan daerah yang disengketakan.

Perintah itu, yang dikeluarkan pada hari Jumat lalu oleh pemerintah negara bagian Jammu dan Kashmir, mengatakan bahwa karena "masukan intelijen dari ancaman teror" terhadap "Amarnath Yatra" (ziarah) dan situasi keamanan yang berlaku, para peziarah dan turis harus meninggalkan kawasan ini segera.

Selama 45 hari setiap tahunnya, ribuan umat Hindu dari seluruh India melakukan perjalanan ke gua Amarnath yang dianggap suci di kawasan yang terletak di antara pegunungan Himalaya di Kashmir selatan.

Perintah itu, yang datang beberapa hari setelah India mengerahkan 10.000 pasukan tambahan di wilayah yang disengketakan itu, memicu kepanikan di antara penduduk, yang mulai menimbun persediaan penting, termasuk makanan, obat-obatan, dan bahan bakar untuk mengantisipasi bahwa situasi akan berubah menjadi kritis.

Berbicara kepada Al Jazeera, Vijay Kumar, yang merupakan penasihat gubernur Jammu dan Kashmir, menolak untuk menguraikan perintah tersebut, dengan mengatakan, "Semuanya dijelaskan di dalamnya."

Seorang pejabat senior kepolisian, yang tidak bersedia namanya disebutkan, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa polisi telah diberitahu untuk tetap siap menghadapi situasi hukum dan ketertiban besar-besaran. "Dan kita siap untuk itu," katanya.

Ketegangan di Kashmir yang dikelola India meningkat pekan lalu setelah pemerintah India mengirim 10.000 pasukan paramiliter tambahan ke wilayah tersebut.[aljz/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version