ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Rudal udara ke permukaan yang dikembangkan untuk jet tempur F-35 dapat digunakan dengan pesawat tempur nasional Turki yang dikembangkan secara lokal dan kendaraan udara tak berawak (UAV), menteri industri dan teknologi negara itu mengatakan pada hari Sabtu (3/8/2019).
Dua negara mengembangkan rudal jelajah SOM-J, kata Mustafa Varank saat konferensi pers di Festival Pengamatan Langit Nasional ke-22 di Antalya.
"Jika negara-negara dalam program F-35 ingin membeli rudal jelajah jenis ini, kita dapat dengan mudah menjual rudal-rudal ini bahkan jika kita keluar dari program itu," tambahnya.
Rudal jelajah SOM-J yang diproduksi secara lokal Turki juga dapat diintegrasikan ke dalam Akinci UAV yang diproduksi oleh perusahaan Turki Baykar, kata Varank, menambahkan bahwa puncak dari proyek UAV adalah untuk memproduksi pesawat tempur tak berawak.
“Ini adalah masa depan UAV. Saya percaya Akinci akan memiliki efek pengganda yang sangat besar di industri pertahanan kami, ”katanya.
Sejak 2017, Turki dan AS berselisih atas keputusan Turki untuk membeli S-400, sistem pertahanan rudal buatan Rusia, dan ancaman AS untuk memutus kontraknya untuk menjual jet F-35 ke Turki atas perselisihan tersebut.
Para pejabat AS berpendapat sistem Rusia tidak sesuai dengan sistem NATO dan mengekspos F-35 terhadap kemungkinan dalih Rusia.
Turki, bagaimanapun, telah menekankan S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO dan tidak akan menimbulkan ancaman bagi aliansi.
Pengiriman komponen S-400 dimulai minggu lalu dan sedang berlangsung, dengan 14 pengiriman peralatan terkait sejauh ini telah mendarat di Turki selama sembilan hari terakhir.
Pengiriman akan berlanjut hingga April 2020. (st/MeMo)