View Full Version
Rabu, 07 Aug 2019

Untuk Pertama Kalinya Ennahda Ajukan Kandidat Presiden Tunisia

TUNIS (voa-islam.com) - Organisasi politik terbesar Tunisia, Ennahdha telah mencalonkan wakil presidennya Abdel Fattah Mourou sebagai calon presiden dari partai itu, mengadu domba dia dengan mantan Presiden Moncef Marzouki, yang juga mencari jabatan presiden untuk kedua kalinya.

Ini adalah pertama kalinya Ennahdha mengajukan nominasi untuk jabatan presiden sejak negara tersebut beralih ke demokrasi setelah revolusi 2011.

Mourou, 71, seorang pengacara, akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden yang akan diadakan dua bulan lebih awal pada 15 September, menyusul kematian Presiden Beji Caid Essebsi bulan lalu.

Sebelumnya pada hari Selasa, Marzouki mengumumkan dalam sebuah wawancara radio bahwa ia ingin kembali ke posisi lamanya, yang ia duduki dalam kapasitas sementara dari 2011 hingga 2014.

Marzouki didukung oleh aliansi oposisi yang disebut Tunisia Lain.

Para kandidat memiliki waktu hingga 9 Agustus untuk mengajukan aplikasi mereka mencalonkan diri sebagai presiden. Komisi Pemilihan Uum dijadwalkan mengumumkan daftar calon terakhir pada 14 Agustus.

Perdana Menteri Liberal Youssef Chahed juga akan maju, kata partai Tahaya Tounes pekan lalu, menjadikannya salah satu kandidat terdepan untuk menggantikan Essebsi.

Kandidat lain yang telah mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri adalah mantan Perdana Menteri Mehdi Jomaa.

Essebsi terpilih dalam pemilihan presiden demokratis pertama pada tahun 2014.

Salah satu pemimpin Ennahdha yang paling moderat, Mourou telah lama menuntut reformasi pada partai untuk membuatnya lebih terbuka dan menjauhkannya dari Ikhwanul Muslimin di negara-negara Arab lainnya.

Namun, para kritikus mengatakan Mourou berwajah dua dan memegang posisi yang bertentangan tentang peran Islam dalam masyarakat.

"Mourou adalah tokoh yang sangat dihormati di Tunisia, dia dapat menyatukan Tunisia dan menemukan konsensus di antara para saingan. Inilah yang dibutuhkan Tunisia sekarang," ujar Imed Khmiri, seorang pejabat senior Ennahdha, mengatakan kepada kantor berita Reuters.

Mourou saat ini bertindak sebagai pembicara di parlemen setelah mantan Ketua Umum Mohamed Ennaceur menjadi presiden sementara.

Presiden Tunisia terutama memiliki wewenang atas kebijakan luar negeri dan pertahanan, memerintah bersama seorang perdana menteri yang dipilih oleh parlemen yang memiliki wewenang atas urusan dalam negeri.[reuters/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version