View Full Version
Jum'at, 09 Aug 2019

Jumlah Pengungsi yang Melarikan Diri Dari Turki ke Yunani Meningkat Setelah Tindakan Keras Turki

ATHENA, YUNANI (voa-islam.com) - Jumlah pengungsi yang mencoba untuk mencapai Yunani dari Turki telah meningkat secara dramatis selama sepekan terakhir, sebuah organisasi pemantau mengatakan, mengatakan peningkatan tajam dalam jumlah sebagian besar disebabkan oleh lingkungan yang bermusuhan untuk Suriah, Irak, Afghanistan, dan pengungsi lainnya di Turki.

Aegean Boat Report, yang mengumpulkan informasi tentang para pengungsi yang tiba di Yunani dari Turki, mengatakan di halaman Facebook-nya bahwa penjaga pantai Turki telah menghentikan 111 kapal dalam seminggu antara 29 Juli hingga 4 Agustus.

Sekitar 3.350 pengungsi ditahan oleh penjaga pantai, jumlah migran tertinggi yang ditangkap selama periode tujuh hari sejak 2015, ketika krisis pengungsi sedang memuncak.

44 kapal lainnya, membawa 1.326 pengungsi, berhasil menghindari penjaga pantai Turki dan mendarat di pulau-pulau Yunani di Laut Aegea.

Ada beberapa insiden dimana para pengungsi tenggelam ketika mereka melakukan perjalanan berbahaya dari Turki ke Kepulauan Yunani.

Pada tahun 2016, Turki dan Uni Eropa menyetujui suatu kesepakatan di mana para pengungsi yang tiba di Yunani akan dikembalikan ke Turki.

Sementara kesepakatan itu memang mengurangi aliran migran yang mencoba mencari suaka di Eropa, kelompok-kelompok pendukung pengungsi mengatakan bahwa itu melanggar hukum internasional.

Mereka juga mengatakan pakta itu memperburuk kondisi pengungsi di Eropa dan Turki.

Ribuan pengungsi ditahan tanpa batas waktu di kamp-kamp yang penuh sesak di pulau-pulau Yunani, sementara Athena memutuskan apakah akan memberikan suaka kepada para migran atau mengembalikan mereka ke Turki.

Namun, kondisi di Turki telah membuat para pengungsi semakin putus asa untuk mencapai Yunani dan negara-negara UE lainnya.

"Masalah ini rumit tetapi sebagian besar peningkatan jumlah pengungsi yang tiba di Yunani adalah karena perubahan politik di Turki. Orang-orang takut dikirim kembali ke Suriah atau Afghanistan," kata juru bicara Aegean Boat Report kepada The New Arab. .

Turki saat ini menampung lebih dari 3.500.000 warga Suriah serta sejumlah kecil pengungsi dari Irak, Afghanistan dan negara-negara lain.

Pada bulan lalu, para pengungsi Suriah di Istanbul telah ditahan secara sewenang-wenang oleh polisi dan dideportasi ke provinsi Idlib yang dirusak-perang oleh Suriah. Pekan lalu, Hisyam Mustafa, seorang pengungsi yang telah dideportasi ke Suriah ditembak mati setelah ia mencoba menyeberang kembali ke Turki dari Suriah untuk bertemu dengan istri dan putra bayinya.

Dia telah dikirim kembali ke Suriah 25 hari sebelumnya, meskipun memiliki "status perlindungan sementara" yang diberikan kepada pengungsi Suriah oleh pemerintah Turki.

Rasisme terhadap pengungsi Suriah di Turki juga dilaporkan mengalami peningkatan tajam sejak pemilihan walikota Istanbul yang dimenangkan oleh oposisi Partai Rakyat Republik (CHP). Baik CHP maupun Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa menggunakan retorika anti-pengungsi dalam kampanye pemilihan mereka.

Warga Suriah di Istanbul kini menghadapi nasib yang tidak menentu setelah pemerintah kota Istanbul memberikan waktu hingga 20 Agustus kepada para pengungsi yang terdaftar di provinsi lain Turki untuk meninggalkan kota itu. (st/TNA)


latestnews

View Full Version