YERUSALEM (voa-islam.com) - Polisi Israel menembakkan gas air mata, peluru karet, dan granat suara untuk membersihkan para jamaah Palestina dari kompleks Masjid Al-Aqsha di Yerusalem Timur yang diduduki menyusul kebuntuan di salah satu gerbang ke lokasi tersebut.
Ribuan warga Palestina telah berkumpul di masjid untuk hari pertama festival Muslim Idul Adha pada hari Ahad ini.
Hari itu bertepatan dengan hari libur Yahudi Tisha B'Av, yang biasanya melihat peningkatan kunjungan Yahudi ke situs suci tersebut.
Menghadapi polisi di kompleks yang padat di luar situs paling suci ketiga Islam, warga Palestina meneriakkan: "Dengan jiwa dan darah kami, kami akan menebus Anda, Al-Aqsha."
Dalam upaya untuk meredakan ketegangan, polisi dilaporkan telah melarang kunjungan orang Yahudi ke situs tersebut pada hari Ahad, tetapi umat Muslim masih khawatir mereka (orang Yahudi) akan diizinkan masuk dan memprotes di sana.
Dalam sebuah pernyataan, polisi mengatakan mereka telah mengerahkan pasukan di lokasi itu untuk mengantisipasi gangguan dan "membubarkan perusuh".
Dilansir dari Yerusalem Timur yang diduduki, Harry Fawcett dari Al Jazeera mengatakan suhu di situs itu telah meningkat selama beberapa waktu.
"Gerbang dibuka, tetapi tidak ada non-Muslim diizinkan masuk. Ada kebuntuan besar ini dan kemudian kami melihat pasukan keamanan bergerak untuk membersihkan kebuntuan itu," kata Fawcett.
"Saat itulah kami melihat polisi menggunakan peluru karet, gas air mata dan granat suara," katanya, seraya menambahkan bahwa setidaknya 14 orang terluka.
"Ada gerakan politik besar dari sayap kanan dalam politik Israel untuk mendapatkan lebih banyak akses ke daerah itu, dan berpotensi untuk berdoa di sana di masa depan, dan itulah yang ada di balik ketegangan," kata Fawcett.
Belum diputuskan apakah para penyembah Yahudi akan diizinkan masuk ke kompleks, yang merupakan titik awal konflik Israel-Palestina.[aljz/fq/voa-islam.com]