BENGHAZI (voa-islam.com) - Sebuah kendaraan bermuatan bom meledak Sabtu kemarin di luar sebuah pusat perbelanjaan di kota Benghazi di Libya timur, menewaskan sedikitnya tiga staf keamanan PBB, kata pejabat kesehatan.
Serangan itu terjadi bahkan ketika pihak-pihak yang bertikai di negara itu mengatakan mereka menerima gencatan senjata yang diusulkan oleh PBB yang bertujuan menghentikan pertempuran di ibu kota Tripoli selama liburan Idul Adha.
Para pejabat mengatakan ledakan tersebut terjadi di luar Mall Arkan di lingkungan Hawari, di mana orang-orang berkumpul untuk berbelanja sehari sebelum liburan Idul Adha dimulai. Dewan kota Benghazi mengatakan serangan itu menargetkan konvoi untuk Misi Dukungan PBB di Libya.
Situs serangan dekat dengan kantor misi dukungan PBB di Libya. Para pejabat mengatakan kedua korban tewas berasal dari Libya dan Fuji. Ledakan juga melukai sembilan orang, termasuk seorang anak berusia tiga tahun dan seorang anggota staf PBB dari Jamaika, kata para pejabat kesehatan itu.
Rekaman yang beredar online menunjukkan kendaraan milik PBB yang terbakar, saat asap tebal mengepul ke langit.
Belum ada kelompok yang segera mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tiga pekerja PBB termasuk di antara yang terluka.
"Sekretaris Jenderal menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada keluarga yang ditinggalkan dan berharap pemulihan cepat untuk semua yang terluka.
Dia menyerukan pihak berwenang Libya untuk segera berupaya mengidentifikasi dan dengan cepat mengadili para pelaku serangan ini, kata Dujarric.[trt/fq/voa-islam.com]