View Full Version
Ahad, 11 Aug 2019

Turki Pertimbangkan Beli Jet Su-35 Rusia Setelah Didepak AS dari Program Pesawat Tempur F-35

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Turki dilaporkan sedang mempertimbangkan kemungkinan pembelian jet tempur Su-35 Rusia setelah Washington menangguhkan keanggotaan Ankara dalam program F-35-nya.

Harian Turki Yeni Safak mengatakan dalam sebuah laporan pada hari Sabtu (10/8/2019) bahwa otoritas pengadaan pertahanan Turki telah meminta militer negara itu untuk secara resmi mempertimbangkan pembelian jet Su-35 dari Rusia.

Ankara, kata surat kabar itu, akan memulai negosiasi resmi dengan perusahaan senjata negara Rusia Rosoboronexport jika militer menyetujui proposal tersebut.

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengusir Turki dari program pesawat tempur F-35 jika memperoleh S-400 dari Rusia.

Turki mulai menerima pengiriman sistemrudal S-400 dari permukaan ke udara pada 12 Juni dan pengiriman akan dilanjutkan hingga April 2020.

Bulan lalu, AS mengumumkan sebagai tanggapan bahwa mereka memulai proses pengusiran Turki, bagian dari rantai pasokan manufaktur untuk pesawat canggih, dari program F-35. AS juga menghentikan pelatihan baru untuk pilot Turki untuk pesawat canggih tersebut.

Ankara kemudian mengatakan Turki akan memenuhi kebutuhan pertahanannya di tempat lain jika Washington tidak memberikan negara itu dengan pesawat tempur generasi kelima dan multi-peran.

Washington telah menyatakan keprihatinannya bahwa penyebaran S-400 dengan F-35 akan memungkinkan Rusia untuk mendapatkan terlalu banyak informasi orang dalam dari sistem siluman itu.

Ankara berupaya meningkatkan pertahanan udaranya, terutama setelah Washington memutuskan untuk menarik sistem rudal darat-ke-udara Patriot dari perbatasan Turki dengan Suriah pada 2015, sebuah langkah yang melemahkan pertahanan udara Turki.

Selain itu, hubungan Ankara dengan sekutu Baratnya di NATO telah tegang karena berbagai masalah.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengkritik Washington karena mendukung kelompok-kelompok Komunis Kurdi di Suriah yang katanya bertanggung jawab atas serangan teror di dalam Turki.

Kepemimpinan Turki juga mengecam para pejabat Amerika karena menolak permintaannya untuk menyerahkan Fethullah Gulen, seorang tokoh oposisi yang kuat yang tinggal di AS, yang dituduh Ankara sebagai dalang upaya kudeta Juli 2016, di antara isu-isu lainnya. (st/ptv)


latestnews

View Full Version