View Full Version
Kamis, 15 Aug 2019

Aktivis India Rilis Laporan Setelah Kunjungi Kashmir yang 'Sunyi'

NEW DELHI (voa-islam.com) - Sekelompok aktivis dan anggota organisasi kiri India menyerukan penarikan langkah pemerintah yang mencabut status khusus Kashmir yang dikelola India.

Kelompok aktivis, ekonom dan penulis mempresentasikan pengamatan mereka tentang situasi di Kashmir di ibukota India New Delhi pada hari Rabu kemarin setelah kembali dari perjalanan lima hari ke wilayah yang disengketakan itu.

Kavita Krishnan, seorang aktivis sayap kiri, mengatakan situasinya "sama sekali tidak normal", bertentangan dengan laporan oleh beberapa penyiar berita India.

"Ada perasaan dipenjara. Ada perasaan berada di penjara. Dan orang-orang tidak diizinkan berbicara dan situasinya sangat suram di sana," katanya.

"Kami bisa pergi ke desa-desa dan kota-kota kecil juga. Jadi situasinya sama sekali tidak normal. Jika beberapa orang dari media mengatakan semuanya baik-baik saja ... satu-satunya hal yang bisa kami pikirkan adalah semua adalah neraka daripada deskripsi yang lebih baik, "kata Krishnan.

Aktivis Maimoona Moolah mendesak pemerintah India untuk "menghentikan pendudukan ini" di Kashmir.

"Pendudukan Kashmir tidak akan berhasil. Singkirkan pekerjaan ini. Akhiri pembatasan pers dan orang-orang tersumbat di sana. Dan kembalikan demokrasi ke wilayah tersebut. Kembalikan Pasal 370 dan 35 (A)," katanya.

"Seluruh tempat itu sunyi, seperti sangkar. Orang-orang tampak tak berdaya. Orang-orang tampak terhina. Dan orang-orang juga tampak marah."

Jean Dreze, seorang ekonom India kelahiran Belgia, mengecam klaim India atas Kashmir yang mundur dan membutuhkan investasi dari India dan perusahaan India.

"Saya telah ke Kashmir empat kali sejak 2000 dan setiap kali, saya dikejutkan oleh kemakmuran rakyat. Terutama penduduk pedesaan. Terutama dibandingkan dengan bencana kemiskinan dan kelaparan negara-negara seperti Bihar dan Jharkhand dan UP [Uttar Pradesh] yang saya kenal, "katanya.

Kelompok ini mengumpulkan beberapa video dari perjalanan mereka yang memperlihatkan jalan-jalan sepi, kehilangan banyak orang bahkan pada hari raya Idul Adha.[aljz/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version