View Full Version
Sabtu, 17 Aug 2019

Acara Nyala Lilin untuk Solidaritas Kashmir Digelar di Kedubes Pakistan di Turki

ANKARA (voa-islam.com) - Sejumlah warga Pakistan yang tinggal di Turki berkumpul di Kedutaan Besar Pakistan di Ankara Kamis malam lalu untuk acara nyala lilin yang mengungkapkan solidaritas mereka dengan rakyat Jammu dan Kashmir yang dikelola India.

Dengan lilin dan poster di tangan mereka, mereka bergabung dengan banyak warga Turki, yang mengatakan bahwa mereka datang untuk menyatakan dukungan bagi penduduk Kashmir.

Suasana yang digelar di tempat terbuka pasca matahari terbenam, tampak suram penuh kesedihan.

"Kami berharap rakyat Kashmir berdamai, saya datang ke sini untuk mengekspresikan solidaritas," kata Secil Solak, seorang wanita Turki yang sudah menikah sambil memegang lilin.

Pendatang Pakistan dan Kashmir di seluruh dunia menjadikan 15 Agustus - hari kemerdekaan India - sebagai "Hari Hitam," memprotes langkah India untuk mencabut status khusus wilayah Kashmir yang disengketakan tersebut.

"Kami berharap bahwa rasa sakit dan kesedihan [Kashmir] akan segera berakhir," kata Solak, yang mengatakan bahwa ia telah membaca tentang nasib Kashmir selama bertahun-tahun.

Banyak orang lain seperti Solak telah melakukan perjalanan jauh untuk menyoroti penderitaan rakyat Kashmir.

Beberapa pria muda yang datang dari pinggiran ibukota mengatakan mereka terkejut dengan keputusan India. "Kami di sini untuk menyatakan dukungan tanpa syarat kami untuk Kashmir," kata salah seorang dari mereka.

Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran di dalam gedung Kedutaan Besar Pakistan.

"Semoga Allah memberikan hidayah [jalan yang benar] kepada tetangga kita [India] yang telah dibutakan oleh kekuasaan," seorang peserta Pakistan terdengar mengatakan dengan suara bernada tinggi.

Para wanita dan anak-anak juga bergabung untuk mengucapkan doa khusus.

Di luar kedutaan, gambar-gambar dari Kashmir yang dikelola India dipajang menunjukkan para korban serangan senjata serta aksi protes sipil.

Anak-anak kecil memegang poster dan simbol mengecam apa yang mereka sebut "terorisme yang disponsori negara" di Jammu dan Kashmir. Para demonstran juga meminta PBB untuk "bangun" dengan realitas di Kashmir.

Berbicara kepada wartawan, Duta Besar Pakistan untuk Turki Muhammad Syrus Sajjad Qazi, menyebut situasi di Kashmir "berbahaya" dan masalah yang perlu diperhatikan bagi negaranya.

“Lebih dari 10 juta orang telah kehilangan hak mereka untuk menentukan nasib sendiri. Hak-hak dasar mereka dilanggar oleh apa yang disebut demokrasi yaitu India, ”katanya.[anadolu/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version