View Full Version
Sabtu, 17 Aug 2019

UNICEF: Anak-anak Pengungsi Rohingya Butuh Pendidikan

NEW YORK (voa-islam.com) - Badan anak-anak PBB pada hari Jumat kemarin menyerukan peningkatan dalam kesempatan pendidikan untuk anak-anak Rohingya yang tinggal di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh tenggara.

“Anak-anak dan remaja menuntut lebih dari sekadar bertahan hidup; mereka menginginkan pendidikan berkualitas yang dapat memberikan jalan menuju masa depan yang lebih penuh harapan, ” kata UNICEF dalam sebuah laporan.

Rohingya, yang digambarkan oleh PBB sebagai orang yang paling teraniaya di dunia, telah menghadapi ketakutan yang meningkat akan serangan sejak belasan orang terbunuh dalam kekerasan komunal pada 2012.

PBB mendokumentasikan pemerkosaan massal, pembunuhan - termasuk bayi dan anak kecil - pemukulan brutal, dan penghilangan yang dilakukan oleh pasukan negara Myanmar. Dalam laporannya, para penyelidik PBB mengatakan pelanggaran semacam itu mungkin merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Laporan UNICEF - berjudul Beyond Survival: Rohingya Refugee Children in Bangladesh Want to Learn - menunjukkan kesulitan yang dihadapi anak-anak Rohingya di kamp-kamp pengungsi.

Menurut laporan itu, 97% anak-anak berusia 15 hingga 18 tahun masih tidak menghadiri semua jenis fasilitas pendidikan. "Orang tua khawatir bahwa semakin lama anak-anak mereka kehilangan pendidikan, semakin besar risiko bahwa mereka akan terkena eksploitasi dan pelecehan," kata laporan itu.

UNICEF mencatat bahwa pendidikan untuk anak perempuan Rohingya jauh lebih lambat. "Dalam kebanyakan kasus, ketika anak perempuan mencapai pubertas, mereka ditarik dari sekolah oleh keluarga mereka," tambahnya.

Badan PBB itu meminta pemerintah Myanmar dan komunitas internasional untuk memainkan peran mereka agar para pengungsi Rohingya kembali ke rumah mereka dengan selamat.

"Solusi untuk krisis ini adalah memungkinkan para pengungsi Rohingya di Bangladesh untuk secara sukarela kembali ke rumah mereka di Negara Bagian Rakhine, Myanmar, dengan aman dan bermartabat, untuk hidup dalam damai dan harmoni dengan tetangga mereka sebagai anggota penuh masyarakat," katanya.[anadolu/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version