View Full Version
Sabtu, 17 Aug 2019

DK PBB Gelar Pertemuan Tertutup untuk Membahas Kashmir

WASHINGTON (voa-islam.com) - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengadakan pertemuan tertutup pada hari Jumat kemarin membahas perkembangan terakhir di wilayah yang disengketakan Jammu dan Kashmir.

Pertemuan itu terjadi setelah India mencabut Pasal 370 Konstitusi, menghapus otonomi terbatas wilayah yang sebelumnya dijamin oleh hukum India.

Pertemuan itu diminta oleh Pakistan 72 jam setelah adanya langkah India, menurut Duta Besar Pakistan untuk PBB Maleeha Lodhi.

Pertemuan itu juga yang pertama membahas Kashmir dalam lebih dari 50 tahun, kata Lodhi, dan disetujui oleh semua 15 anggota Dewan.

"Suara orang-orang Kashmir, suara orang-orang Kashmir yang diduduki telah terdengar hari ini di forum diplomatik tertinggi dunia," kata Lodhi setelah pertemuan itu.

"Mereka tidak sendirian, suara mereka telah didengar. Nasib mereka. Kesulitan mereka. Penderitaan mereka. Pendudukan, dan konsekuensi dari pendudukan itu telah didengar."

Lodhi mengatakan bahwa Pakistan siap untuk penyelesaian damai untuk perselisihan.

Perwakilan India di PBB, bagaimanapun, mengecam keterlibatan internasional dalam masalah ini, mengatakan bahwa itu adalah urusan internal.

"Kita tidak perlu badan-badan sibuk internasional untuk mencoba memberi tahu kita cara mengatur hidup kita," kata Syed Akbaruddin, duta besar India ke para wartawan di markas besar DK PBB, seraya menambahkan bahwa masalah apa pun akan ditangani di pengadilan India.

Lodhi membantah klaim itu, dengan mengatakan "pertemuan itu membatalkan klaim India bahwa Jammu dan Kashmir adalah masalah internal bagi India. Hari ini seluruh dunia sedang membahas negara yang diduduki."

Ketegangan yang memuncak antara Pakistan dan India yang bersenjata nuklir semakin berkobar menyusul pembatalan status khusus lembah Himalaya yang indah tersebut.

Para pemimpin dan warga Kashmir khawatir langkah ini adalah upaya India untuk mengubah demografi negara berpenduduk mayoritas Muslim, di mana beberapa kelompok telah berjuang melawan kekuasaan India untuk kemerdekaan, atau untuk penyatuan dengan negara tetangga Pakistan.[anadolu/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version