View Full Version
Ahad, 18 Aug 2019

Serangan Udara Rezim Teroris Assad di Barat Laut Suriah Tewaskan Satu Keluarga

IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Serangan udara rezim teroris Assad pada hari Sabtu (17/8/2019) menewaskan seorang wanita dan enam anaknya di Suriah barat laut, kata sebuah kelompok pengamat perang, sehari setelah pemboman teroris Rusia menghantam sebuah kamp pengungsian di dekatnya.

Serangan udara menghantam rumah keluarga satu lantai di desa Dayr Sharqi di provinsi Idlib, menewaskan semua orang di dalamnya, kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris.

Seorang fotografer yang bekerja sama dengan AFP mengatakan dia melihat seorang lelaki meninggalkan lokasi ledakan, membawa mayat seorang gadis muda, rambutnya berlumuran darah.

Seorang petugas penyelamat membawa tubuh anak kedua yang tertutup debu, tambahnya.

Fotografer itu mengatakan dia juga melihat sisa-sisa korban ketiga yang hangus terperangkap di bawah reruntuhan, ketika petugas penyelamat berusaha mengambilnya.

Serangan udara biadab yang meningkat oleh rezim teroris Suriah dan sekutu teroris nya Rusia di wilayah Idlib - benteng oposisi utama terakhir di barat laut Suriah - telah menewaskan ratusan warga sipil sejak akhir April.

Serangan udara terbaru di desa Dayr Sharqi melukai tiga orang lainnya, kata Observatory.

Serangan itu terjadi sehari setelah serangan udara teroris Rusia menewaskan 15 warga sipil, termasuk enam anak-anak di sebuah kamp pengungsian terdekat di kota Hass, menurut monitor perang.

Dua anak lainnya tewas oleh serangan udara rezim teroris Assad di berbagai bagian selatan Idlib pada hari Jum'at, katanya.

Sebuah pernyataan kementerian luar negeri Prancis dirilis setelah serangan-serangan itu mengutuk "serangan udara tanpa pandang bulu oleh rezim dan sekutunya di Idlib".

Secara khusus disebutkan serangan udara di kamp pengungsian dan menyerukan "penghentian permusuhan segera".

Selama sepekan terakhir, pasukan rezim telah maju di tepi selatan provinsi Idlib, dengan tujuan merebut kota Khan Sheikhoun, yang terletak di jalan raya utama yang diincar oleh rezim.

Jalan raya membentang melalui Idlib, menghubungkan Damaskus yang dikuasai pemerintah dengan kota utara Aleppo, yang direbut kembali oleh pasukan rezim dari pasukan oposisi pada Desember 2016.

Bekas afiliasi Al-Qaidah, Hay'at Tahrir al-Sham (HTS) sejak Januari mengendalikan sebagian besar provinsi Idlib dan juga beberapa provinsi tetangga, Hama, Aleppo, dan provinsi Latakia.

Kelompok oposisis bersenjata lain juga hadir di daerah itu.

Kesepakatan zona penyangga yang ditengahi oleh Rusia dan Turki tahun lalu seharusnya melindungi tiga juta penduduk di kawasan itu dari serangan habis-habisan rezim, tetapi itu tidak pernah sepenuhnya dilaksanakan.

Serangan udara serta penembakan yang dilakukan rezim teroris Assad dan Rusia sejak akhir April telah menewaskan lebih dari 850 warga sipil, menurut Observatory.

PBB mengatakan kekerasan itu telah menyebabkan lebih dari 400.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Para koresponden AFP melaporkan melihat beberapa keluarga melarikan diri dari pertempuran selama beberapa hari terakhir, menuju ke utara dengan truk yang penuh dengan barang-barang.

Konflik Suriah telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan membuat jutaan orang terlantar di dalam dan luar negeri sejak dimulai dengan penindasan brutal terhadap protes damai anti-rezim pada tahun 2011. (st/TNA)


latestnews

View Full Version