View Full Version
Senin, 19 Aug 2019

Gibraltar Tolak Permintaan AS untuk Menahan Kapal Tanker Minyak Iran

GIBRALTAR, INGGRIS (voa-islam.com) - Gibraltar pada hari Ahad (18/8/2019) menolak permintaan AS untuk menahan sebuah kapal tanker minyak Iran di tengah sengketa diplomatik saat kapal itu bersiap untuk meninggalkan wilayah luar negeri Inggris setelah ditahan selama berminggu-minggu.

Pemerintah Gibraltar mengatakan tidak dapat meminta perintah pengadilan untuk menahan super tanker itu karena sanksi AS terhadap Iran tidak berlaku di Uni Eropa.

Sanksi Uni Eropa terhadap rezim Iran - yang berlaku di Gibraltar - jauh lebih sempit daripada yang berlaku di AS," kata otoritas Gibraltar dalam sebuah pernyataan.

Seorang hakim Gibraltar telah memerintahkan kapal tanker Grace 1 dirilis pada hari Kamis, beberapa minggu setelah pihak berwenang menangkap kapal tersebut karena dicurigai mengangkut minyak ke Suriah karena melanggar sanksi Eropa. Iran telah berulang kali membantahnya.

Tetapi pada hari Jum'at Departemen Kehakiman AS mengajukan permintaan untuk menahan kapal yang menuduhnya terlibat dalam mendukung pengiriman ilegal ke Suriah oleh Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC), yang terdaftar sebagai kelompok teroris oleh Washington.

Penangkapan itu memicu kemunduran tajam dalam hubungan antara Teheran dan London. Iran kemudian menahan kapal tanker berbendera Inggris Stena Impero dalam apa yang dilihat sebagai langkah pembalasan.

Departemen Kehakiman AS mengatakan Grace 1 - sekarang berganti nama menjadi Adrian Darya - dan minyaknya akan disita karena pelanggaran sanksi AS.

Hubungan antara Teheran dan Washington telah runtuh tahun lalu sejak Presiden AS Donald Trump menarik dari kesepakatan nuklir 2015 antara negara-negara besar dan Iran, yang menerapkan kembali sanksi unilateral yang melumpuhkan. (st/TNA)


latestnews

View Full Version