View Full Version
Jum'at, 23 Aug 2019

PM Pakistan: Hak Keagamaan Warga Kashmir Juga Dikekang oleh India

ISLAMABAD (voa-islam.com) - Perdana menteri Pakistan pada hari Kamis kemarin meminta perhatian masyarakat internasional terhadap kondisi "brutal" di Jammu dan Kashmir.

Pada Hari Internasional pertama untuk Korban Kekerasan berdasarkan Agama atau Keyakinan, Imran Khan mengatakan warga Kashmir hidup di bawah "pelecehan & kekerasan, kehilangan semua hak dasar & kebebasan."

Mayoritas Muslim Jammu dan Kashmir menghadapi penutupan penuh sejak 5 Agustus ketika India mencabut wilayah yang dipersengketakan dari ketentuan khusus yang dijamin oleh Konstitusi India.

"Pasukan Pendudukan India bahkan telah menyangkal hak mereka untuk menjalankan praktik keagamaan mereka, termasuk Idul Adha [hari libur Muslim Idul Adha]," kata Khan memperingati hari yang diamanatkan PBB untuk mengakui bahwa kekerasan terhadap orang-orang berdasarkan agama adalah masalah serius dan terus berkembang.

Pemerintah India telah memberlakukan pemadaman komunikasi total di wilayah tersebut dan pembatasan diberlakukan untuk menghalangi demonstrasi.

"Karena dunia menunjukkan solidaritas bagi para korban kekerasan berdasarkan agama & kepercayaan, dunia juga harus bergerak untuk mencegah genosida Kashmir yang akan datang di IOK [Kashmir yang diduduki India]," katanya di Twitter.

Munculnya kekerasan terhadap komunitas agama memicu rancangan bersama dari Polandia, Brasil, Kanada, Mesir, Irak, Yordania, Nigeria, Pakistan dan AS awal tahun ini di PBB untuk memperingati korban pada 22 Agustus. Draf tersebut kemudian diadopsi oleh Majelis Umum PBB.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan di Twitter bahwa dunia telah "menyaksikan peningkatan serangan terhadap orang-orang yang menjadi target karena agama atau kepercayaan mereka."

"Dunia harus melangkah untuk membasmi anti-Semitisme, kebencian anti-Muslim, penganiayaan terhadap orang-orang Kristen dan kelompok agama lainnya," katanya, seraya menambahkan, "Kita semua memiliki tanggung jawab untuk saling menjaga satu sama lain."[anadolu/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version