View Full Version
Senin, 26 Aug 2019

Australia Berencana untuk Blokir Penyebaran Konten Ekstimis Online

SYDNEY, AUSTRALIA (voa-islam.com) - Australia berencana memblokir situs web untuk menghentikan penyebaran konten ekstrem selama "peristiwa krisis," kata perdana menteri negara itu.

Berbicara dari G7 di Biarritz, Ahad (25/8/2019), Scott Morrison mengatakan langkah-langkah itu diperlukan dalam menanggapi serangan mematikan pada dua masjid Selandia Baru pada bulan Maret.

Pembunuhan langsung terhadap 51 jemaah "menunjukkan bagaimana platform digital dan situs web dapat dieksploitasi untuk menjadi tuan rumah konten kekerasan dan teroris yang ekstrem," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Bahan menjijikkan semacam itu tidak memiliki tempat di Australia, dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyangkal peluang teroris untuk memuja-muja kejahatan mereka, termasuk mengambil tindakan secara lokal dan global."

Di bawah tindakan tersebut, Komisaris eSafety Australia akan bekerja dengan perusahaan untuk membatasi akses ke domain yang menyebarkan materi teroris.

Pusat Koordinasi Krisis 24/7 yang baru akan ditugaskan untuk memantau insiden terkait teror dan peristiwa yang sangat kejam untuk penyensoran.

Setelah serangan Christchurch, Australia membentuk gugus tugas dengan raksasa teknologi global seperti Facebook, YouTube, Amazon, Microsoft dan Twitter untuk mengatasi penyebaran materi ekstremis online.

Belum jelas bagaimana langkah-langkah tersebut akan ditegakkan. Morrison sebelumnya menyarankan bahwa undang-undang dapat datang jika perusahaan teknologi tidak bekerja sama. (st/AN)


latestnews

View Full Version