WINA, AUSTRIA (voa-islam.com) - Austria sedang bersiap-siap untuk memulangkan dua anak yatim dari seorang wanita pendukung kelompok Islamic State (IS) dari Suriah dalam langkah pertama semacam itu oleh Wina, seorang juru bicara pemerintah mengatakan pada hari Senin (26/8/2019).
Keputusan untuk menyerahkan anak laki-laki berusia satu dan tiga tahun kepada nenek mereka di Wina dibuat setelah hasil DNA positif dan pengadilan memberikan hak asuh padanya, menurut juru bicara kementerian luar negeri Peter Guschelbauer.
"Kami telah memutuskan untuk mengembalikan kedua anak yatim itu, dan persiapan telah dimulai ... Ini adalah pemulangan anak-anak pertama dari wilayah ini," katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa prosesnya bisa memakan waktu beberapa minggu.
Anak-anak itu sekarang berada di kamp Al-Hol yang dikelola oleh Kurdi di Suriah timur laut. Ibu mereka yang berasal dari Austria, yang pergi untuk bergabung dengan IS pada tahun 2014 ketika dia berusia 15 tahun, diyakini telah meninggal.
Guschelbauer mengatakan setidaknya tiga anak lain bisa dipulangkan nanti.
Pekan lalu, otoritas Kurdi di Suriah timur laut menyerahkan kepada Jerman empat anak dari keluarga IS, semuanya berusia di bawah 10 tahun.
Selusin anak-anak dari tersangka jihadis lain telah dipulangkan dari Irak ke Jerman sejak Maret.
Prancis dan Belgia juga membawa segelintir anak yatim piatu kembali ke negara mereka, sementara Amerika Serikat tahun lalu memulangkan seorang wanita dengan keempat anaknya.
Kazakhstan, Uzbekistan, dan Kosovo telah memulangkan puluhan wanita dan anak-anak.
Islamic State menyerbu dan merebut sebagian besar Suriah dan Irak pada tahun 2014 dan menyatakan "kekhalifahan" di sana, tetapi kelompok jihadis tersebut kemudian telah diusir dari wilayah-wilayah itu. (st/TNA)