View Full Version
Selasa, 27 Aug 2019

Irak Kecam Serangan Terhadap Milisi Syiah Hashd al-Shaabi

BAGHDAD (voa-islam.com) - Irak pada Selasa ini mengecam serangan udara terhadap pasukan paramiliter Hashd al-Shaabi di kota al-Qaim yang dekat dengan perbatasan dengan Suriah.

Presidensi mengeluarkan pernyataan yang mengatakan Presiden Barham Salih menerima Perdana Menteri Adil Abdul-Mahdi, Ketua Parlemen Mohammed Halbusi dan beberapa politisi lainnya dan membahas serangan baru-baru ini terhadap depot dan pangkalan milisi Syiah Hashd al-Shaabi.

Pemerintah Irak mengutuk serangan itu dan mengatakan serangan melanggar kedaulatan negara.

Baghdad menggarisbawahi bahwa mereka tidak ingin negara mereka menjadi zona konflik atau menjadi sasaran dari negara-negara tetangga dan menegaskan bahwa pasukan Hashd al-Shaabi adalah bagian dari angkatan bersenjata negara itu.

Sebelumnya beberapa gudang amunisi unit milisi syiah Hashd al-Shaabi menjadi sasaran antara 19 Juli dan 25 Agustus. Kelompok paramiliter Syiah itu menuduh Israel melakukan serangan.

Presiden Salih mengatakan penyelidikan terhadap serangan udara sedang dilakukan.

Abu Mahdi Muhandis, wakil ketua Hashd al-Shaabi, pada 21 Agustus mengatakan bahwa AS bertanggung jawab atas serangan dan telah menggunakan empat pesawat tanpa awak Israel untuk menargetkan pangkalan Hashd al-Shaabi dan pangkalan militer Irak.

Pada hari yang sama, Falih Alfayyadh, ketua Hashd al-Shaabi dan penasihat Dewan Keamanan Nasional Irak, mengatakan serangan itu direncanakan dari "luar" tetapi menambahkan bahwa pernyataan Muhandis tidak mencerminkan pandangan resmi organisasi paramiliter tersebut.

Alfayyadh menahan diri untuk tidak secara terbuka menuduh AS dan Israel melakukan serangan.

Selain itu, harian Asharq Al-Awsat yang berbasis di AS menuduh bahwa pemerintah Tel Aviv mendapat persetujuan dari AS dan Rusia dan menyerang depot rudal dan amunisi Iran di Irak.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada 20 Agustus bahwa unsur-unsur militer Iran di Irak menjadi sasaran pasukan Israel pada bulan Juli.[anadolu/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version