IDLIB, SURIAH (voa-islam.com) - Serangan udara menghantam dekat pos militer Turki di barat laut Suriah, Rabu (28/8/2019), sebuah kelompok pemantau perang mengatakan, setelah Ankara bersumpah untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukannya yang dikerahkan melintasi perbatasan.
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan pesawat tempur menembaki daerah-daerah di sekitar pos pengamatan Turki di Sheir Maghar, yang terletak di wilayah Idlib.
Monitor yang berbasis di Inggris mengklaim tidak jelas apakah pesawat itu milik Rusia atau rezim Suriah, yang keduanya telah menggempur Idlib dengan serangan udara berat sejak akhir April.
Penggerebekan di dekat Sheir Maghar datang setelah pasukan pemerintah Suriah mengepung pos pengamatan Turki lainnya di kota terdekat Morek pekan lalu, menurut Observatory, yang bergantung pada sumber-sumber di dalam Suriah untuk informasinya.
Beberapa hari sebelumnya, serangan udara rezim memotong konvoi militer Turki tak lama setelah melintas ke Idlib dalam perjalanan ke Khan Sheikhoun.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Selasa mengatakan bahwa situasi di Idlib telah menempatkan pasukannya "dalam bahaya."
“Kami tidak ingin ini terus berlanjut. Semua langkah yang diperlukan akan diambil di sini sesuai kebutuhan, ”katanya setelah pembicaraan dengan mitranya dari Rusia Vladmir Putin di Moskow.
Provinsi Idlib dan bagian-bagian tetangga Aleppo dan Latakia dikendalikan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS).
Pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia melancarkan serangan darat terhadap kawasan di perbatasan Turki pada 8 Agustus setelah berbulan-bulan dibombardir.
Pertempuran telah meningkatkan pertaruhan dengan Ankara, yang telah mendirikan 12 pos pengamatan militer di Idlib di bawah perjanjian zona penyangga yang dicapai dengan sekutu rezim Rusia.
Kesepakatan Turki-Rusia pada September tahun lalu seharusnya mencegah serangan penuh terhadap Idlib, tetapi tidak pernah sepenuhnya dilaksanakan.
Peningkatan pemboman oleh militer Suriah dan Rusia sejak akhir April telah menewaskan lebih dari 900 warga sipil di Idlib.
Dalam periode yang sama, kekerasan telah membuat lebih dari 400.000 orang terlantar termasuk banyak yang sudah dicabut dari daerah lain, kata PBB.
Perang saudara Suriah telah menewaskan lebih dari 500.000 orang dan jutaan orang terlantar sejak mulai 2011 dengan penindasan brutal terhadap protes damai anti-pemerintah. (st/TNA)