View Full Version
Kamis, 29 Aug 2019

Honduras Akui Yerusalem sebagai Ibukota Israel

TEGUCIGALPA, HONDURAS (voa-islam.com) - Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez akan melakukan perjalanan ke Israel pada hari Jum'at untuk meresmikan "kantor diplomatik" di Yerusalem, mengakui kota suci itu sebagai ibu kota Israel.

Kantor diplomatik di kota yang disengketakan itu akan menjadi perpanjangan dari kedutaan Honduras yang berbasis di Tel Aviv.

"Bagi saya itu pengakuan bahwa Yerusalem adalah ibu kota Israel," kata Hernandez pada hari Selasa (27/8/2019).

Kementerian luar negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Israel telah mengusulkan agar Honduras memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem, yang sedang "dianalisis dan dievaluasi dalam konteks internasional dan nasional".

Media Israel melaporkan pada Juli bahwa kementerian luar negeri Israel telah menyiapkan rencana pemerintah yang bertujuan menyuap negara-negara untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.

Presiden AS Donald Trump memicu kemunduran dalam hubungan antara Washington dan otoritas Palestina tahun lalu ketika Amerika Serikat memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.

Langkah ini memicu kemarahan di seluruh dunia dan menyebabkan berminggu-minggu protes global dalam solidaritas dengan Palestina.

Guatemala dan Paraguay mengikutinya sementara Brazil mengatakan sedang mempelajari kemungkinan itu. Paraguay membatalkan keputusannya setelah hanya empat bulan.

Memindahkan kedutaan ke Yerusalem sangat kontroversial. Israel mengklaim semua Yerusalem sebagai ibukotanya, sementara Palestina memandang Yerusalem timur sebagai ibukota negara mereka di masa depan.

Secara tradisional, sebagian besar misi diplomatik di Israel berada di Tel Aviv karena negara-negara mempertahankan sikap netral atas status Yerusalem. (st/TNA)


latestnews

View Full Version