ISTANBUL, TURKI (voa-islam.com) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Sabtu (31/8/2019) mengancam akan melancarkan operasi di Suriah timur laut jika pasukan Turki tidak mengendalikan "zona aman" yang telah disepakati oleh Ankara dan Washington.
Kesepakatan AS-Turki untuk zona aman yang disepakati awal bulan ini dimaksudkan untuk mengelola ketegangan antara Turki dan pasukan Komunis Kurdi yang didukung AS atas perbatasan di Suriah yang dilanda perang yang oleh Ankara disebut teroris.
"Kami tidak punya terlalu banyak waktu atau kesabaran mengenai zona aman. Dalam beberapa minggu jika tentara kami tidak benar-benar mulai mengendalikan daerah ini, tidak akan ada pilihan lain selain menerapkan rencana operasi kami sendiri," kata Erdogan saat sebuah pidato di Istanbul.
Erdogan sebelumnya mengatakan Presiden AS Donald Trump telah berjanji "zona aman" akan seluas 32 kilometer.
Pusat operasi gabungan telah didirikan dan patroli gabungan diharapkan akan segera dimulai.
Sejak tahun lalu, Erdogan telah berulang kali mengancam akan melancarkan serangan ke timur sungai Efrat terhadap YPG.
Ankara mengatakan milisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) adalah cabang "teroris" dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
PKK, yang telah melancarkan pemberontakan terhadap negara Turki sejak 1984, dimasukkan dalam daftar hitam sebagai kelompok teroris oleh Ankara, AS dan Uni Eropa.
Turki sebelumnya melakukan operasi lintas perbatasan di Suriah utara mendukung pejuang oposisi Suriah pada 2016 melawan IS dan pada awal 2018 melawan YPG. (st/TNA)