View Full Version
Kamis, 05 Sep 2019

AS Tawarkan Jutaan USD kepada Kapten Tanker Minyak Iran Agar Kapal Agar Bisa Ditangkap

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Seorang pejabat senior AS secara pribadi menawarkan beberapa juta dolar kepada kapten kapal tanker minyak Iran yang dicurigai menuju Suriah, kata Departemen Luar Negeri, Rabu (5/9/2019).

The Financial Times melaporkan bahwa Brian Hook, pejabat Departemen Luar Negeri Iran, mengirim email ke kapten Akhilesh Kumar di mana ia menawarkan "kabar baik" jutaan uang tunai AS untuk hidup dengan nyaman jika ia mengarahkan Adrian Darya 1 ke negara tempat ia bisa disita.

"Kami telah melihat artikel Financial Times dan dapat mengkonfirmasi bahwa rinciannya akurat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri.

"Kami telah melakukan penjangkauan luas ke beberapa kapten kapal serta perusahaan pelayaran yang memperingatkan mereka tentang konsekuensi dari memberikan dukungan kepada organisasi teroris asing," katanya, merujuk pada Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran.

Adrian Darya 1 ditahan selama enam minggu oleh wilayah Gibraltar di luar negeri Inggris karena dicurigai akan mengirim minyak dari Iran ke sekutu utama Arabnya Suriah - pelanggaran sanksi Uni Eropa terhadap rezim brutal Presiden Bashar al-Assad.

Gibraltar melepaskan kapal, yang sebelumnya disebut Grace 1, pada 18 Agustus atas protes AS setelah menerima jaminan tertulis bahwa kapal itu tidak akan menuju ke negara-negara yang disetujui oleh Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengejek inisiatif Hook saat ia menunjuk kisah Financial Times.

"Setelah gagal dalam pembajakan, AS berusaha untuk memeras langsung - kirimkan kami minyak Iran dan terima beberapa juta dolar atau sanksi sendiri," tweet Zarif.

Kepala juru bicara Departemen Luar Negeri Morgan Ortagus membalas dengan menggunakan kata-kata Zarif, menuduh Iran sebagai "pemerasan langsung" dengan seruannya untuk $ 15 miliar dari negara-negara Eropa yang harus dibayar kembali dari penjualan minyak Iran di masa depan.

Iran mengatakan bahwa, jika negara itu menerima jalur kredit, Iran akan kembali sepenuhnya mematuhi perjanjian nuklir tahun 2015 di mana Presiden AS Donald Trump menarik diri.

Otoritas AS mengatakan bahwa Kumar, 43, mengambil alih sebagai kapten di Gibraltar. Setelah dia tampaknya tidak menanggapi tawaran AS, Departemen Keuangan pada Jumat memberlakukan sanksi pada kapal dan Kumar sendiri, membekukan semua aset yang mungkin dia miliki di Amerika Serikat dan mengkriminalkan setiap transaksi keuangan AS dengannya. (st/TNA)


latestnews

View Full Version