View Full Version
Jum'at, 06 Sep 2019

Trump: AS Tidak Akan Cabut Sanksi Ekonomi Terhadap Iran

AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Presiden AS Donald Trump telah memberi tahu Presiden Prancis Emmanuel Macron bahwa Amerika Serikat tidak akan mencabut sanksi ekonomi terhadap Republik Syi'ah Iran, menurut Gedung Putih.

Kedua presiden juga sepakat bahwa penting untuk "mengekang tindakan Iran yang mengancam kebebasan navigasi dan perdagangan di Teluk Persia," Gedung Putih mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Kamis (5/9/2019) malam.

"Presiden Trump menegaskan bahwa menjatuhkan sanksi terhadap Iran tidak akan terjadi pada saat ini," kata pernyataan itu.

Macron telah berupaya mengatur pertemuan antara Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani untuk mengakhiri ketegangan antara AS dan Iran sejak penarikan Trump dari perjanjian nuklir, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Selama konferensi pers bersama dengan Trump pekan lalu, Macron mengatakan dia berharap pertemuan antara presiden Iran dan Amerika Serikat akan berlangsung "dalam beberapa minggu ke depan."

"Saya berharap [pertemuan antara Presiden Iran Hassan Rouhani dan Trump] dapat berlangsung dalam beberapa minggu ke depan," kata presiden Prancis, seraya menambahkan, "Tidak ada yang pasti, semuanya sangat rapuh."

Namun, presiden Iran menghancurkan harapan Macron tentang pertemuan Rouhani-Trump, dengan mengatakan Amerika Serikat harus mencabut semua sanksi sebelum Iran setuju untuk mengadakan pembicaraan.

"Kami tidak akan menyaksikan perkembangan positif apa pun kecuali Amerika Serikat meninggalkan sanksi dan mengoreksi jalan yang salah yang telah dipilihnya," kata Rouhani pada 27 Agustus.

Minggu ini, Rouhani mengatakan Iran tidak pernah memiliki rencana untuk memasuki perundingan bilateral dengan AS, menegaskan kembali bahwa perundingan akan dimungkinkan dalam kerangka kerja kelompok negara-negara dunia P5 +1 jika Washington setuju untuk mencabut semua sanksi terhadap Republik Islam.

Rouhani mengklaim musuh membayangkan bahwa mereka dapat membuat Iran bertekuk lutut dalam enam bulan dengan melepaskan kampanye tekanan ekonomi dan sanksi terhadap negara yang belum pernah terjadi sebelumnya, tetapi perhitungan mereka ternyata salah.

Ada plot, 16 bulan lalu, untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap Iran dengan tujuan melemahkan ekonominya dan membuat Republik Islam menyerah dalam enam bulan, kata Rouhani. Namun rencana itu gagal, klaimnya.

Trump menarik negaranya keluar dari kesepakatan nuklir Iran 2015 pada Mei 2018 dan memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Republik Syi'ah yang bertentangan dengan kritik global.

Meskipun memberikan "tekanan maksimum" pada Iran, Trump telah berulang kali menawarkan untuk bertemu otoritas Iran dan mengadakan pembicaraan bilateral tanpa pra-kondisi. Iran, bagaimanapun, mengatakan tidak akan bernegosiasi di bawah tekanan. (st/ptv)


latestnews

View Full Version