View Full Version
Sabtu, 07 Sep 2019

Kelompok Hak Palestina Minta PBB Desak Israel Kembalikan Jenazah Palestina yang Ditahan

TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Sebuah kelompok Palestina yang berkampanye atas nama jenazah-jenazah yang ditahan Zionis Israel telah menulis surat kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, mendesaknya untuk menekan Israel agar melepaskan jenazah warga Palestina.

Kampanye Nasional untuk Pengambilan Jenazah Korban Perang Palestina dan Arab mengirim surat kepada Antonio Guterres, meminta dia untuk mengambil tindakan segera untuk melepaskan mayat-mayat Palestina.

"Sejak 1967, Israel telah menerapkan kebijakan yang tidak konsisten untuk menolak menyerahkan jenazah ratusan pejuang Palestina kepada keluarga mereka," kata surat itu.

"Penolakan berkelanjutan Israel untuk melakukan proses yang diperlukan untuk mengidentifikasi mereka yang dikuburkan di sejumlah kuburan melanggar Resolusi 2474 Dewan Keamanan PBB, yang mengharuskan negara-negara anggota untuk mencegah orang hilang sebagai akibat dari konflik bersenjata di wilayah di bawah yurisdiksi mereka," grup ditambahkan.

"Negara-negara anggota diwajibkan, antara lain, untuk memproduksi dan menyediakan 'sarana identifikasi yang tepat, termasuk untuk anggota angkatan bersenjata, pembentukan biro informasi nasional setelah pecahnya konflik bersenjata, layanan pendaftaran makam dan daftar kematian dan memastikan akuntabilitas yang sesuai dalam kasus orang hilang ".

Menurut angka yang dikumpulkan oleh Pusat Bantuan Hukum Yerusalem (JLAC), Israel menahan jenazah 253 korban perang Arab dan Palestina dalam apa yang mereka sebut sebagai "kuburan untuk pejuang musuh", sementara juga menolak untuk mengakui nasib lebih lanjut siapa yang hilang.

Orang mati dimakamkan dan diberi label dengan kartu tempat tanpa nama - nomor digunakan sebagai gantinya.

Menjadikannya "sah" untuk menyita mayat-mayat Palestina

Maret lalu, anggota parlemen Israel mengesahkan RUU kontroversial yang memungkinkan polisi untuk menahan jenazah para tersangka penyerang Palestina tanpa batas waktu.

Tindakan itu disahkan oleh 48 suara menjadi 10, sebuah pernyataan Knesset mengatakan, beberapa jam setelah langkah lain mengizinkan menteri dalam negeri untuk melucuti izin tinggal permanen warga Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki  "jika mereka terlibat dalam terorisme."

Pemerintah mengumumkan pada 2016 bahwa mereka tidak akan membebaskan jenazah para penyerang Palestina yang terbunuh dalam serangan kecuali jika warga Palestina di Gaza melepaskan mayat dua tentara Israel yang diyakini terbunuh dalam perang 2014 di Gaza.

Palestina mengecam taktik Israel untuk menahan jenazah tersebut sebagai tidak manusiawi, mengatakan itu adalah bentuk perang psikologis dan hukuman kolektif. (st/TNA)


latestnews

View Full Version