HAT YAI, THAILAND (voa-islam.com) - Provinsi Thailand selatan Yala dan Songkhla telah dilanda kabut asap akibat dari kebakaran hutan Indonesia, dengan pembacaan kualitas udara PM2.5 di sana melebihi tingkat keamanan 50.
Menurut Departemen Pengendalian Pencemaran pada Kamis (19/9/2019), tingkat PM2.5 di Hai Yai, Songkhla berada di 77 mikrogram (mcg) per meter kubik udara, tertinggi dari sembilan provinsi selatan yang dipantau oleh badan tersebut.
Pembacaan PM2.5 adalah 59 di Kabupaten Mueang di provinsi Yala.
Angka-angka ini merupakan peningkatan dari hari Rabu, ketika pembacaan mencapai 100mcg, dua kali lipat batas aman yang ditentukan di Thailand.
Haze Watch untuk Thailand Selatan, sebuah pusat penelitian polusi udara di Songkhla, mendesak penduduk di Songkhla, Satun, Yala dan Patani untuk menahan diri dari kegiatan di luar ruangan, lapor Associated Press.
Para pejabat kesehatan di Yala juga terlihat membagikan masker gratis kepada orang-orang di jalanan.
Pihak berwenang Thailand mengatakan tingkat polusi udara telah meningkat sejak 5 September, tetapi memburuk dalam beberapa hari terakhir
Kebakaran ilegal untuk membuka lahan untuk perkebunan pertanian berkobar di luar kendali di pulau Sumatra dan Kalimantan di Indonesia, dengan Jakarta mengerahkan ribuan pasukan keamanan dan pesawat pembom air untuk mengatasinya.
Kebakaran hutan juga mempengaruhi Malaysia dan Singapura.
Pihak berwenang Malaysia terpaksa menutup ratusan sekolah dalam beberapa hari terakhir, sementara kualitas udara Singapura tetap pada tingkat yang tidak sehat. (st/CNA)