AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres dan Ketua Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Peter Maurer pada hari Rabu (18/9/2019) mengimbau untuk menghentikan pemboman di Tripoli, Libya, dengan mengatakan pihaknya menanggung penderitaan dan penghancuran yang tak terhitung dari hujan bom dan roket.
Mereka berdua menyerukan semua pihak dalam konflik Tripoli untuk menahan diri dari menggunakan senjata peledak berdampak luas di daerah-daerah berpenduduk, menambahkan bahwa pihak-pihak yang berkonflik harus mengakui bahwa mereka tidak dapat bertempur di daerah-daerah berpenduduk seperti cara mereka di medan perang terbuka.
Mereka juga mengatakan bahwa hukum humaniter internasional benar-benar melarang mengarahkan serangan terhadap warga sipil atau objek sipil, serangan tidak pandang bulu atau tidak proporsional, senjata sembarangan, dan menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia.
Pernyataan mereka menekankan bahwa Tripoli telah menjadi pusat gempa sejak April dari serangan berdarah oleh Khalifa Haftar terhadap "Pemerintah Kesepakatan Nasional yang diakui PBB" Libya, menambahkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa lebih dari 1.000 orang telah tewas dalam pertempuran itu, yang telah mengungsi sekitar 120.000 orang. (st/LO)