View Full Version
Selasa, 24 Sep 2019

Rusia Kecam AS karena Menolak Visa Delegasi PBB

MOSKOW (voa-islam.com) - Rusia menuduh AS melanggar kewajiban internasionalnya dengan menolak visa untuk 10 anggota delegasi Rusia yang akan menghadiri sesi Majelis Umum PBB.

"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan, dan tindakan seperti itu tidak dapat diterima," kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov, Selasa hari ini.

Menggambarkan tindakan itu sebagai pelanggaran langsung terhadap kewajiban internasional, dia mengatakan tindakan seperti itu menyerukan "reaksi keras" dari Moskow.

Kedutaan Besar AS di Moskow telah menerima permohonan 10 anggota delegasi Rusia, tetapi tidak mengembalikan dokumen mereka, untuk memungkinkan mereka berpartisipasi dalam pembahasan sesi Majelis Umum PBB ke-74, kata Peskov kepada wartawan di Moskow.

Secara terpisah, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova juga mengkonfirmasi bahwa visa tidak diberikan kepada tujuh diplomat dan tiga anggota parlemen, termasuk Ketua Komite Urusan Internasional dan Wakil Sekretaris partai Rusia Bersatu Konstantin Kosachev

"Ini adalah pelanggaran langsung terhadap kewajiban internasional Washington, karena kita tidak akan pergi ke sana pada kunjungan bilateral. Kita berbicara tentang kunjungan delegasi Rusia ke Majelis Umum PBB. Amerika memberikan wilayahnya untuk markas PBB, dan pada kenyataannya satu-satunya hal yang berhak dilakukan Amerika adalah membatasi, misalnya, untuk mengeluarkan visa khusus kota, katakanlah untuk New York ", kata Peskov.

Rusia juga memanggil Duta Besar AS John Huntsman ke Kementerian Luar Negeri.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov juga akan membicarakan masalah ini pada pertemuan dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, kata Peskov.

"Ini, tentu saja, menuntut reaksi keras dari Moskow dan, menurut pendapat kami, dari PBB, karena situasinya secara langsung menyangkut PBB dan markas besarnya," katanya.

Menggambarkan itu sebagai preseden berbahaya, pejabat Rusia memperingatkan bahwa hal itu dapat diulang dengan perwakilan negara lain juga di masa depan.[anadolu/fq/voa-islam.com]


latestnews

View Full Version