AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Perang Khalifa Haftar di Tripoli didukung oleh Prancis, Uni Emirat Arab (UEA) dan Mesir, kata Ketua Dewan Presiden Fayez Al-Sarraj kepada para pemimpin dunia, Rabu (25/9/2019).
Berbicara kepada Majelis Umum PBB ke-74 di New York, Al-Sarraj mengatakan ketiga negara asing itu mencampuri urusan dalam negeri Libya dan memberikan dukungan militer dan keuangan bagi penjahat perang Haftar untuk melancarkan ofensifnya di ibukota.
"Kami mengutuk dukungan tiga negara tersebut untuk Haftar yang merupakan pelanggaran mencolok resolusi Dewan Keamanan", tambahnya.
Dia menuntut PBB untuk memasukkan Haftar dalam daftar sanksi PBB atas kejahatannya terhadap rakyat Libya. Dia juga menuntut misi pencarian fakta PBB untuk menyelidiki kejahatan perang yang dilakukan oleh kelompok-kelompok bersenjata pimpinan Haftar.
Al-Sarraj mengulangi penolakannya untuk duduk bersama Haftar karena tujuannya untuk militerisasi negara.
“Haftar adalah komandan milisi berdarah yang bertujuan untuk merebut kekuasaan; dia menyesatkan opini publik dengan klaimnya untuk memerangi terorisme ”. Dia berkomentar. (st/LO)