KHARTOUM (voa-islam.com) - Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Michelle Bachelet menandatangani perjanjian dengan Sudan untuk membuka Kantor HAM PBB di Khartoum dan kantor lapangan di Darfur, Nil Biru, Kordofan Selatan, dan Sudan Timur.
"Kami telah menyaksikan dengan kagum kegigihan para wanita, pria dan pemuda di Sudan dalam menegaskan hak asasi mereka. Jalan di depan menjanjikan penuh tantangan, tetapi kami siap membantu memastikan hak asasi manusia menembus transisi," kata Bachelet. seperti dikutip dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu kemarin.
Bachelet mengatakan dengan "perjanjian penting" ini, OHCHR (Kantor Komisaris Tinggi untuk Hak Asasi Manusia) akan menawarkan semua dukungannya untuk menjadikan transisi Sudan sukses bagi hak asasi manusia semua rakyat Sudan.
Dia menambahkan Kantor berusaha untuk mendukung transisi terutama di empat bidang kritis, seperti memerangi ketimpangan, reformasi hukum dan kelembagaan, keadilan transisi, dan memperkuat pembukaan ruang demokrasi serta sipil.
Sudan sendiri tetap dalam gejolak sejak 11 April, ketika militer mengumumkan "pemindahan" Presiden Omar al-Bashir setelah berbulan-bulan protes rakyat terhadap kekuasaannya yang berusia 30 tahun.
Pada 21 Agustus, Abdalla Hamdok menjadi perdana menteri sipil pertama Sudan sejak 1989, ketika Presiden Omer al-Bashir digulingkan menggulingkan Mahdi.
Negara itu saat ini sedang diperintah di bawah kesepakatan pembagian kekuasaan antara Dewan Militer Transisi Sudan dan Pasukan oposisi untuk Kebebasan dan Koalisi Perubahan.[anadolu/fq/voa-islam.com]