TEPI BARAT, PALESTINA (voa-islam.com) - Pasukan Zionis Israel telah menangkap lebih dari dua lusin warga Palestina, di antaranya anggota senior Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki.
Militer Israel mengatakan pada hari Ahad (29/9/2019) bahwa pihaknya telah menangkap 27 orang Palestina karena dicurigai terlibat dalam serangan yang direncanakan pada akhir pekan.
Media Palestina melaporkan bahwa tokoh senior PFLP dan mantan tahanan politik termasuk di antara para tahanan.
Masyarakat Penjara Palestina (PPS) mengatakan tentara Israel menyerbu dan menggeledah rumah-rumah di Tepi Barat, dan menginterogasi banyak warga Palestina sambil memeriksa kartu identitas mereka.
Penggerebekan terjadi di kota Jenin, Nablus, Betlehem dan Tulkarm, kota Awarta, Asira ash-Shamaliya dan Birzeit, desa-desa Nahalin, Deir Abu Mash'al, Nabi Salih dan Kobar, serta para pengungsi kamp Balata.
Orang-orang Palestina di beberapa daerah yang disebut mengadakan protes terhadap serangan kekerasan, tetapi pasukan Israel menembakkan gas air mata dan granat gegar otak kepada para demonstran.
Pada Sabtu malam, badan keamanan Israel yang lebih dikenal dengan akronim Shabak atau Shin Bet mengumumkan bahwa mereka telah menangkap tiga pria Palestina yang diduga melakukan pemboman bulan lalu di Tepi Barat, yang menewaskan seorang gadis Israel berusia 17 tahun dan melukai ayah dan kakaknya.
Para tersangka, tambahnya, adalah anggota PFLP dari daerah Ramallah.
Pasukan Israel secara rutin menyerbu kota-kota Palestina di Tepi Barat untuk melakukan penangkapan, yang memicu bentrokan dengan penduduk setempat. (st/MEE)