View Full Version
Senin, 07 Oct 2019

Erdogan Sebut Militer AS Mulai Tarik Pasukan dari Suriah Utara

ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Militer AS telah memulai proses penarikan mundur dari Suriah, Presiden Recep Tayyip Erdoğan mengatakan Senin (7/10/2019).

Berbicara kepada wartawan sebelum kunjungan dua hari ke Serbia, Erdogan mengatakan pasukan AS mulai mundur dari Suriah utara.

Penarikan pasukan AS mulai terjadi setelah percakapan telepon Erdogan dengan Presiden Donald Trump pada hari Ahad.

Erdogan mencatat bahwa kedua belah pihak terus berhubungan mengenai masalah ini, ketika ia menggarisbawahi tekad Turki untuk melaksanakan operasi lintas batas yang direncanakan dengan menargetkan para teroris.

Mengenai klaim sekitar 10.000 pejuang Islamic State (IS) di daerah itu, Erdogan mengatakan jumlah itu "dibesar-besarkan" oleh media.

"Jumlah tahanan Daesh telah sedikit dilebih-lebihkan. AS sedang bekerja untuk memutuskan bagaimana menangani mereka," katanya menyebut akronim Arab untuk Islamic State.

Presiden Turki itu juga mengatakan dia akan melakukan kunjungan resmi ke Washington pada paruh pertama November, tetapi tidak memberikan tanggal khusus untuk kunjungan itu.

"Memiliki pertemuan tatap muka akan memberi kita kesempatan untuk membahas kedalaman operasi, hubungan Turki-AS dan perkembangan di kawasan itu," kata Erdogan, menambahkan bahwa mereka juga akan membahas program jet tempur F-35 yang mandek. .

Gedung Putih mengumumkan pada hari Ahad bahwa Angkatan Bersenjata Amerika Serikat tidak akan mendukung atau terlibat dalam operasi itu, dan "tidak akan lagi berada di daerah terdekat."

Turki membersihkan area 4.000 kilometer persegi di Suriah dari kelompok-kelompok teroris dalam dua operasi lintas batas yang terpisah.

Sejak 2016, Turki telah melakukan dua operasi militer besar di Suriah barat laut - Operasi Perisai Efrat dan Cabang Zaitun - untuk membersihkan wilayah kelompok teroris Unit Perlindungan Rakyat (YPG), yang merupakan cabang Suriah dari organisasi teroris PKK dan Islamic State.

Namun, sejumlah kota yang dibebaskan - termasuk Al-Bab, Jarablus, Azaz dan Afrin - tetap menjadi sasaran serangan teroris sporadis dari Tal Rifaat.

Pasukan AS dan Turki telah melakukan tiga patroli darat bersama untuk zona aman sejak 9 September. (TDS)


latestnews

View Full Version