AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - AS akan mengirim jet tempur dan pertahanan udara tambahan ke Arab Saudi untuk mempertahankan kerajaan itu melawan Iran di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh Timur Tengah tersebut.
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan bahwa dua skuadron tempur dan baterai pertahanan rudal tambahan sedang dikirim ke Arab Saudi.
"Diambil bersama dengan pengerahan lainnya, ini merupakan 3.000 pasukan tambahan yang telah diperpanjang atau disahkan dalam sebulan terakhir," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.
Langkah itu dilakukan ketika ketegangan melonjak pada Jum'at setelah Teheran mengatakan bahwa rudal yang dicurigai telah menghantam sebuah kapal tanker Iran di Laut Merah di lepas pantai Jeddah, Arab Saudi.
Teheran tidak menyalahkan saingannya Riyadh atas serangan itu, dan pejabat pertahanan AS mengatakan mereka masih menyelidiki ke dalam dan tidak memiliki penjelasan segera.
Esper mengatakan dia telah berbicara dengan Putra Mahkota Saudi Mohammad bin Salman pada hari Jum'at untuk membahas penambahan senjata AS pada pertahanan raksasa minyak itu terhadap serangan Iran.
"Jelas bahwa Iran bertanggung jawab atas serangan baru-baru ini terhadap fasilitas minyak Arab Saudi," katanya.
"Terlepas dari upaya Iran untuk menyangkal keterlibatan mereka, bukti yang ditemukan sejauh ini membuktikan bahwa Teheran bertanggung jawab atas serangan-serangan ini."
Serangan 14 September itu menghancurkan dua fasilitas pemrosesan raksasa minyak milik negara, Aramco di Khurais dan Abqaiq, yang mengurangi separuh produksi minyak Arab Saudi.
Washington mengutuk serangan itu sebagai "tindakan perang" tetapi baik Saudi maupun Amerika Serikat tidak melakukan pembalasan terbuka.
Tetapi insiden itu menambah ketegangan yang sudah melonjak sejak awal tahun ini ketika Iran dituduh memasang ranjau ke beberapa tanker yang ditambatkan di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, dan kemudian menyerang atau menangkap orang lain di dekat Selat Hormuz yang penting.
14.000 lebih banyak pasukan AS
Esper mengatakan bahwa sejak Mei Amerika Serikat telah meningkatkan kehadirannya di Timur Tengah menjadi sebanyak 70.000 orang dengan pengirimiman 14.000 personel tambahan, sebagian besar dari mereka dikerahkan ke wilayah Teluk sebagai tanggapan atas tindakan Iran.
"Militer AS telah mewaspadai satuan tambahan tentara, angkatan laut, laut dan udara untuk dengan cepat memberikan peningkatan kemampuan di kawasan itu jika perlu," katanya, Jum'at.
Dia juga mendesak sekutu AS di Eropa untuk mengikuti jejak Amerika dengan aset pertahanan mereka sendiri "untuk stabilitas kawasan."
Penyebaran resmi Jumat termasuk dua skuadron tempur tambahan, dan personel pendukung, bersama dengan tambahan baterai pertahanan rudal Patriot dan THAAD. (TNA)