AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Jum'at (18/10/2019) bahwa beberapa negara Eropa sekarang bersedia untuk mengambil tanggung jawab atas pejuang IS yang ditahan yang berasal dari negara mereka.
Dalam serangkaian tweet dia mengatakan "beberapa" negara-negara Eropa, yang tidak dia sebutkan, "sekarang bersedia, untuk pertama kalinya, untuk mengambil Pejuang (kelompok Islamic State) yang datang dari negara mereka."
"Ini adalah berita baik, tetapi seharusnya dilakukan setelah KAMI menangkap mereka," katanya. "Pokoknya, kemajuan besar dibuat!!!!"
Pasukan Turki dan pejuang Suriah yang didukung Turki melancarkan serangan mereka terhadap pasukan Kurdi di Suriah utara seminggu yang lalu, dua hari setelah Trump tiba-tiba mengumumkan ia menarik militer AS dari daerah itu.
Prospek bahwa ribuan jihadis paling fanatik di dunia bisa pecah dalam kekacauan yang disebabkan oleh invasi Turki ke timur laut Suriah menyebabkan kekhawatiran luas.
Pemerintah Eropa khawatir hal itu dapat menyebabkan kebangkitan kelompok tersebut.
Menurut pihak berwenang Kurdi, ratusan kerabat IS telah mencoba melarikan diri sejak Ankara melancarkan ofensif pada 9 Oktober.
Ada sekitar 12.000 tersangka pejuang IS dalam penahanan pasukan keamanan Kurdi di penjara-penjara di timur laut Suriah.
Setidaknya 2.500 dari mereka adalah orang asing non-Irak yang berasal dari lebih dari 50 negara. Tunisia dianggap memiliki kontingen terbesar. (TNA)