KASSERINE, TUNISIA (voa-islam.com) - Seorang pemimpin senior dalam Katibat Uqba bin Nafi (KUBN) Al-Qaidah dilaporkan gugur dalam operasi militer hari Ahad (20/10/2019) pagi, menurut Kementerian Dalam Negeri Tunisia.
Murad al Shayeb konon dibunuh oleh pasukan Tunisia hari Ahad di kegubernuran Kasserine dekat perbatasan dengan Aljazair. Tunisia menyatakan aksi militer hari ini adalah bagian dari operasi berkelanjutan yang lebih besar di wilayah tersebut.
Pemerintah Tunisia menyatakan bahwa Shayeb bertanggung jawab atas serangkaian serangan sejak 2013, termasuk serangan terhadap mantan menteri dalam negeri pada tahun 2014 dan berbagai serangan di pegunungan Chaambi, Ouargha, Mghila, dan Sammama.
Sebuah foto yang mengklaim menunjukkan jenazah Shayeb juga dirilis oleh pasukan garda nasional Tunisia. Namun, kematiannya belum dikonfirmasi oleh KUBN. Dia juga dilaporkan gugur dalam operasi pada tahun 2017, meragukan kebenaran pernyataan Tunisia.
Shayeb, seorang warga negara Aljazair, diyakini sebagai salah satu pemimpin utama KUBN dan memimpin operasi keseluruhan kelompok di wilayah Gunung Chaambi.
Murad dilaporkan adalah saudara dari amir pertama KUBN, Khaled al Shayeb (juga dikenal sebagai Luqman Abu Sakhr). Khaled terbunuh oleh pasukan keamanan Tunisia pada awal 2015 dalam sebuah operasi di Kegubernuran Gafsa Tunisia.
Kematian Murad, jika dikonfirmasi, akan menjadi pukulan besar bagi cabang Al-Qaidah di Tunisia.
Menyusul beberapa kemunduran dalam beberapa tahun terakhir, Al-Qaidah di Maghreb Islam (AQIM), organisasi induk KUBN, mencoba merestrukturisasi sayap Tunisia dengan mengatur ulang unit tersebut.
Namun, dua jihadis yang ditugaskan dalam operasi ini juga dibunuh oleh militer Tunisia awal tahun lalu.
Meskipun kehilangan beberapa pemimpin dan melanjutkan operasi militer untuk melawannya, KUBN tetap mempertahankan kemampuan untuk melakukan serangan sporadis. (TLWJ)