BAGHDAD, IRAK (voa-islam.com) - Sebuah sumber keamanan Irak mengatakan tiga mortir telah menghantam sebuah pangkalan militer di utara ibukota negara itu, Baghdad, tempat pasukan AS dikerahkan.
"Dua mortir mendarat di dalam pangkalan Taiji dan meledak, dan yang ketiga mendarat di luar dan tidak meledak," kata sumber itu tanpa memberikan perincian tentang kemungkinan kerusakan atau korban.
Sejauh ini tidak ada kelompok atau individu yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di pangkalan pasukan AS, yang muncul ketika gelombang protes anti-pemerintah telah melanda kota-kota besar di negara itu, termasuk ibu kota.
Sebelumnya pada hari Senin (28/10/2019), pemerintah memberlakukan jam malam di ibukota Baghdad ketika protes anti-pemerintah baru memasuki hari keempat.
Jam malam adalah dari tengah malam hingga 6 pagi waktu setempat sampai pemberitahuan lebih lanjut, televisi pemerintah mengutip Komandan Operasi Baghdad mengatakan pada hari Senin.
Jam malam datang setelah siswa dan anak sekolah bergabung dengan protes di Baghdad dan kota-kota di Irak selatan, menentang menteri pendidikan yang telah memperingatkan mereka agar tidak ikut serta dalam kerusuhan.
Perkembangan baru juga terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari Ahad bahwa pemimpin Islamic State (IS) Abu Bakar al-Baghdadi telah tewas dalam serangan operasi khusus oleh pasukan Amerika di provinsi Idlib di barat laut Suriah.
Trump mengatakan pemimpin IS meledakkan rompi jibaku saat terpojok di sebuah lubang buntu selama serangan semalam oleh pasukan operasi khusus Amerika di Suriah. (ptv)