BAMAKO, MALI (voa-islam.com) - Setidaknya 53 tentara pemerintah tewas dalam "serangan teroris" di sebuah pos militer di Mali timur laut, kata militer.
Serangan mematikan itu diluncurkan di pos terdepan di Indelimane di wilayah Menaka, kata tentara di sebuah postingan twitter pada hari Jum'at (1/11/2019), mengutip angka kematian sementara.
Ia menambahkan bahwa serangan itu juga mengakibatkan "cedera dan kerusakan material" ke kamp dan bala bantuan telah dikirim ke daerah Indelimane, membenarkan bahwa beberapa tentara Mali juga hilang selama serangan itu.
Belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Insiden mematikan itu terjadi sebulan setelah dua serangan jihadis merenggut nyawa 40 tentara di dekat perbatasan dengan Burkina Faso, salah satu serangan paling mematikan terhadap militer Mali baru-baru ini.
Sejak 2012, Mali telah berada dalam konflik yang berkepanjangan setelah jihadis membajak sebuah pemberontakan oleh orang-orang Tuareg, sebuah konfederasi etnis Berber besar yang tinggal di seberang Gurun Sahara, di utara. Selama tujuh tahun terakhir, kekerasan telah pindah ke Mali tengah, tempat para jihadis melancarkan serangan di seluruh wilayah Sahel.
Kelompok-kelompok jihad yang berafiliasi dengan Al-Qaidah dan Islamic State (IS) elah menggunakan Mali tengah dan utara sebagai landasan peluncuran untuk semakin banyak serangan di wilayah Sahel, terutama pada tetangga Niger dan Burkina Faso, meskipun ada 4.500 tentara Prancis, yang membantu Tentara Mali untuk mendorong kembali jihadis. (ptv)