ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Seorang warga negara AS dan terduga anggota kelompok Islamic State (IS), yang telah menghabiskan tiga hari di tanah tak bertuan antara Turki dan Yunani setelah Ankara berusaha mendeportasinya, akan dipulangkan ke Amerika Serikat, kata Menteri Dalam Negeri Turki, Kamis (14/11/2019).
AS menyetujui untuk membawanya pulang dan akan diterbitkan dokumen perjalanan, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, menambahkan itu prosedur untuk memulangkannya sedang berlangsung.
Langkah itu terjadi sehari setelah Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan bertemu dengan Presiden AS Donald Trump di Washington.
Pria itu terperangkap di zona militerisasi setelah Turki berusaha mengusirnya ke Yunani pada hari Senin, tetapi Athena menolak masuk.
Media Turki telah mengidentifikasi dia sebagai Mohammad Darwis B. 39 tahun, dan mengatakan dia warga negara Amerika berlatar belakang Yordania.
Kementerian mengatakan pada hari Kamis bahwa pria itu telah meminta untuk dideportasi ke "negara ketiga" dan memilih Yunani.
Dia telah terlihat di tanah tak bertuan selama tiga hari berturut-turut. Laporan-laporan media mengatakan pemerintah Turki mengizinkan dia untuk menghabiskan malam di dalam kendaraan tempat dia diberi makan.
Turki telah terlibat dalam upaya baru untuk mendeportasi anggota IS yang ditahan di Turki atau di Suriah, sejak mereka menyerbu bagian timur laut Suriah untuk mengusir para milisi Komunis Kurdi Suriah dari daerah perbatasan mereka.
Tiga tersangka pejuang IS - dari Amerika Serikat, Denmark dan Jerman - dideportasi pada hari Senin, sementara seorang pejabat mengatakan tujuh orang Jerman akan diusir pada hari Kamis. Turki juga berencana untuk segera mendeportasi anggota IS lainnya, termasuk dua warga Irlandia dan 11 warga negara Prancis.
Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri juga mengatakan pada hari Kamis bahwa seorang tersangka IS yang dicaritelah ditangkap oleh polisi anti-terorisme dalam penggerebegan di Istanbul setelah ia secara ilegal menyebrang ke Turki dari Suriah.
Kementerian itu mengatakan pria itu, yang diidentifikasi sebagai Mevlut Cuskun, sedang diinterogasi oleh polisi. (TNA)