DEIR AL-ZOUR, SURIAH (voa-islam.com) - Dua belas anggota milisi yang berafiliasi dengan Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) tewas dan 10 lainnya terluka pada hari Ahad ketika ranjau darat meledak di daerah pertanian sebelumnya, di kegubernuran Homs di Suriah tengah.
Media lokal melaporkan bahwa konvoi milisi Syi'ah Iran Haj Kamal menghantam ladang ranjau di daerah Halhila dekat kota Sokhna, sebelah timur Palmyra.
Di atas korban, ledakan menghancurkan dua truk pick-up dan meninggalkan sisa konvoi dengan kerusakan material.
Beberapa milisi Syi'ah yang didukung Iran, termasuk Hizbullata dan Pasukan Mobilisasi Populer Irak (PMF) telah dikerahkan di Homs dan Deir Al-Zour untuk mendukung rezim Suriah.
Ranjau tersebut diduga diletakkan oleh kelompok Islamic State (IS), yang untuk sementara waktu menduduki wilayah di sekitar kota Palmyra.
Kelompok itu meletakkan sejumlah besar ranjau darat ketika dipaksa untuk mundur dari wilayahnya di seluruh Suriah dan Irak, yang sejak itu membunuh ratusan tentara terutama di wilayah Deir Al-Zour.
Pembersihan ranjau di bekas benteng IS terus menjadi tantangan utama di daerah yang direbut dari kelompok jihadis tersebut.
Milisi Syi'ah asal Iran, Afghanistan dan Pakistan ditempatkan di perbatasan selatan dan di sepanjang Sungai Efrat di provinsi Deir Al-Zour di Al Bukamal dan Al Mayadeen di juga di timur, dekat perbatasan tenggara, tempat IS masih beroperasi di kantong-kantong.
Penempatan milisi pro-rezim ini juga telah mendorong banyak keluarga dan warga sipil untuk melarikan diri dari daerah tersebut, karena mereka sering menjadi target sel IS.
Sebagian besar wilayah selatan, tengah, dan timur Suriah terdiri dari gurun dan berpenduduk jarang, artinya sel-sel IS dapat beroperasi dari tempat persembunyian, melakukan serangan mematikan sporadis sebelum mundur ke hutan belantara.
Kelompok jihadis itu diusir dari markas terakhir mereka Baghouz, di perbatasan tenggara, pada Maret 2019. (TNA)