KABUL, AFGHANISTAN (voa-islam.com) - Amerika Serikat hari Kamis (12/12/2019) mengumumkan jeda dalam pembicaraan dengan Taliban setelah serangan di pangkalan udara AS di Afghanistan.
"Ketika saya bertemu Talib hari ini, saya menyatakan kemarahan tentang serangan kemarin terhadap Bagram, yang secara sembarangan menewaskan dua dan melukai puluhan warga sipil," kata wakil khusus AS untuk pembicaraan damai Afghanistan Zalmay Khalilzad di Twitter.
"Taliban harus menunjukkan bahwa mereka bersedia & mampu menanggapi keinginan Afghanistan untuk perdamaian," tulisnya di twitter.
Serangan pagi hari Rabu, yang menjadi tanggung jawab Taliban, dimulai ketika seorang pembom jibaku meledakkan kendaraannya yang penuh bahan peledak di luar gedung rumah sakit di pangkalan militer Bagram di provinsi Parwan, utara ibukota Kabul, menurut pejabat setempat.
Itu terjadi meski dimulainya kembali pembicaraan antara AS dan kelompok Taliban hanya beberapa hari sebelumnya di Qatar, ketika kedua belah pihak mencari jalan untuk mengurangi kekerasan atau bahkan mencapai gencatan senjata, yang memungkinkan penarikan pasukan AS secara bertahap dari Afghanistan.
Negosiasi dimulai awal tahun ini, meskipun Presiden AS Donald Trump secara tak terduga menunda pembicaraan pada bulan September tepat ketika para pihak akan mencapai kesepakatan, mengutip serangan fatal di Kabul, di mana seorang tentara Amerika tewas.
Dia mengumumkan bulan lalu bahwa mereka akan mulai lagi pembicaraan, bersikeras perlunya gencatan senjata.
Trump melakukan kunjungan mendadak ke Bagram pada 28 November untuk merayakan Thanksgiving dengan pasukannya dan bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Menurut rancangan perjanjian September, Taliban akan diminta untuk melakukan langkah-langkah keamanan tertentu, setuju untuk berbicara dengan pemerintah Afghanistan dan menjanjikan pengurangan kekerasan dalam pertukaran untuk penarikan pasukan AS. (Aby)