TEL AVIV, ISRAEL (voa-islam.com) - Wakil Menteri Pertahanan Israel Avi Dichter percaya bahwa serangan militer adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri faksi-faksi perlawanan Palestina di Gaza, Quds Press melaporkan Ahad (15/12/2019).
Dichter, yang merupakan ketua Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan, mantan menteri keamanan dalam negeri dan mantan kepala Shin Bet, mengatakan bahwa Israel harus melakukan operasi militer di Gaza seperti yang dilakukan di Tepi Barat yang diduduki pada tahun 2002 .
Pada 29 Maret 2002, mendiang Perdana Menteri Israel Ariel Sharon mengumumkan dimulainya "Operasi Perisai Defensif" yang berakhir pada 3 Mei. Itu bertujuan untuk mengakhiri Intifada Kedua (2000-2005).
Tentara Israel mengerahkan 30.000 tentara untuk operasi, di mana mereka menggunakan tank, helikopter dan pejuang serangan. Hingga 240 warga Palestina terbunuh, menurut B'Tselem, dan lebih dari 1.500 lainnya terluka ketika tentara Israel menyerbu sebagian besar kota-kota Tepi Barat.
Pada bulan November, Dichter mengatakan kepada wartawan bahwa "kepemimpinan politik dan militer Israel perlu memutuskan pada titik tertentu untuk meluncurkan kampanye yang akan menghancurkan infrastruktur teroris di Gaza." (MeMo)