View Full Version
Senin, 23 Dec 2019

Maryam Salem Jadi Wanita Mesir Pertama yang Meninggal di Penjara Rezim Sisi

KAIRO, MESIR (voa-islam.com) - Seorang wanita Mesir meninggal di Penjara Qanater di Mesir hari Senin (23/12/2019) setelah kesehatannya memburuk, menjadikannya korban jiwa wanita pertama di sebuah penjara Mesir.

Sekitar 900 wanita telah ditahan di Mesir sejak kudeta tahun 2013, 70 masih di penjara dan mengalami pelanggaran fisik dan psikologis yang serius, yang mengakibatkan penyiksaan dan bahkan serangan seksual, menurut organisasi hak asasi manusia.

Maryam Salem, 32, telah melahirkan Abdul Rahman di dalam Penjara Qanater di Kairo. Putranya diambil darinya dan ditempatkan di panti asuhan setelah ulang tahun keduanya. Maryam menjalani dua vonis penjara; satu untuk sepuluh tahun dan yang lainnya untuk 15.

Para tahanan wanita telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka diperlakukan dengan buruk dalam penahanan dan sejumlah orang, termasuk Israa Abdelfattah dan Aisha Al-Shater, telah melakukan mogok makan sebagai protes terhadap ketidakadilan yang mereka derita.

Sejumlah keluarga tahanan mengungkapkan bahwa para tahanan menjadi sasaran penyiksaan dalam berbagai bentuk, menggunakan listrik, diperkosa atau diancam dengan pemerkosaan, memaksa mereka menanggalkan pakaian, dan ditahan di sel isolasi di sel-sel kecil yang tidak memiliki ventilasi dan kamar mandi.

Pihak penuntut Mesir terus menggunakan penahanan praperadilan sebagai hukuman bagi lawan-lawan politik dengan memperbarui hukuman penjara puluhan wanita tanpa membawa mereka ke pengadilan.

Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah menyerukan tindakan untuk menghentikan penganiayaan terhadap para tahanan. (MeMo)

Foto: Ilustrasi


latestnews

View Full Version