View Full Version
Selasa, 24 Dec 2019

Laporan: UEA Gunakan Aplikasi Perpesanan Baru To Tok Sebagai Alat Mata-mata

UNI EMIRAT ARAB (voa-islam.com) - ToTok adalah aplikasi pengiriman pesan baru yang digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, tetapi penyelidikan baru telah mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut digunakan sebagai alat mata-mata oleh Uni Emirat Arab (UEA).

ToTok, aplikasi perpesanan baru yang viral, telah digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia sebagai alat komunikasi suara, video, dan pesan yang mudah dan aman.

Tidak seperti aplikasi perpesanan lain seperti Skype dan WhatsApp, ToTok tidak dilarang di UEA. Meskipun memiliki basis besar di negara Teluk karena kemudahan akses, aplikasi ini memiliki basis pengguna global yang berkembang di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat.

Namun, sebuah laporan oleh New York Times mengungkapkan ToTok berafiliasi dengan sebuah perusahaan intelijen cyber yang telah dituduh meretas oposisi yang dianggap menentang pemerintah Abu Dhabi.

Setelah melakukan analisis teknis dan wawancara, New York Times menemukan bahwa perusahaan di belakang ToTok, Breej Holding, hampir pasti berafiliasi dengan DarkMatter, sebuah perusahaan intelijen dan peretasan cyber-based yang berbasis di Abu Dhabi yang mempekerjakan pejabat keamanan Emirat, petugas intelijen Israel dan para karyawan Badan Keamanan Nasional AS.

Perusahaan ini sedang dalam penyelidikan FBI untuk kejahatan cyber potensial.



Analisis ini juga menghubungkan ToTok dengan Pax AI, sebuah perusahaan penambangan data yang berbasis di Abu Dhabi yang diduga terkait dengan DarkMatter.

Pax AI beroperasi dari gedung Abu Dhabi yang sama dengan agen intelijen sinyal Emirates, yang hingga akhir-akhir ini merupakan tempat DarkMatter berpusat.

DarkMatter didirikan dan dipimpin oleh taipan Faisal Al-Bannai, yang juga mendirikan Axiom Telecom, salah satu penjual telepon seluler utama Teluk dan putra seorang jenderal di militer UEA.

Perusahaan tersebut dituduh merekrut para pejabat CIA dan pemerintah AS untuk menggunakan keahlian intelijen tingkat atas mereka.

DarkMatter telah dituduh meretas aktivis Arab, profesional media, dan pemikir.

Ini termasuk pendiri al-Araby al-Jadeed dan The New Arab, Azmi Bishara, serta CEO-nya, Abdulrahman Elshayyal, menurut Reuters.

Pada bulan Juli, pembuat browser Firefox, Mozilla memblokir situs web yang disertifikasi oleh DarkMatter, dengan mengatakan mereka menemukan "bukti yang dapat dipercaya" bahwa perusahaan tersebut telah terlibat dalam operasi peretasan.

Sebulan kemudian di bulan Agustus, Google memblokir situs web yang disertifikasi oleh DarkMatter dari browser Chrome dan Androidnya tanpa memberikan alasan. (TNA)


latestnews

View Full Version