ANKARA, TURKI (voa-islam.com) - Juru bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalin mengatakan pada hari Selasa (24/12/2019) bahwa Turki mungkin perlu membuat rancangan undang-undang untuk memungkinkan penempatan pasukan ke Libya, membenarkan bahwa parlemen Turki sedang mengerjakan masalah ini.
Kalin mengatakan pada konferensi pers di Ankara bahwa mungkin ada kebutuhan untuk otorisasi sejalan dengan perkembangan di Libya, menambahkan bahwa parlemen sedang melakukan pekerjaan pada masalah ini.
"Kami akan terus mendukung pemerintah Libya yang diakui secara internasional. Dukungan ini mungkin dalam hal pelatihan militer, atau bidang lain, seperti dukungan politik." Kata Kalin.
Berbicara di Ankara setelah pertemuan kabinet, Kalin menambahkan bahwa Turki akan terus memberikan dukungan yang diperlukan kepada pemerintah yang berbasis di Tripoli.
"Kami sedang berupaya mencapai gencatan senjata langsung di bawah naungan PBB dan kami ingin segala sesuatunya kembali seperti sebelum April lalu. Dengan demikian, Khalifa Haftar harus mengakhiri ofensifnya di Tripoli atau situasinya akan meningkat di seluruh negeri." Dia menambahkan, dengan mengatakan dukungan asing untuk Haftar, termasuk Rusia, tidak akan membantu menyelesaikan konflik.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Selasa bahwa Moskow dan Ankara telah mencapai kesepakatan untuk menyelesaikan resolusi cepat terhadap krisis Libya.
Sputnik mengatakan perjanjian itu datang setelah pembicaraan antara Rusia dan Turki tentang situasi di Libya. (LO)