View Full Version
Selasa, 31 Dec 2019

Pengadilan Sudan Vonis Mati 29 Agen Intelijen yang Telibat Pembunuhan Seorang Guru

KHARTOUM, SUDAN (voa-islam.com) - Sebuah pengadilan Sudan pada hari Senin (30/12/2019) menjatuhkan hukuman mati 29 anggota dinas intelijen nasional dengan cara digantung atas pembunuhan seorang guru dalam penahanan pada bulan Februari selama protes yang menyebabkan penggulingan mantan presiden Omar al-Bashir.

Kelompok yang mempelopori protes menyambut baik putusan itu, yang pertama diberikan atas penumpasan demonstrasi pada bulan-bulan sebelum dan sesudah Bashir digulingkan pada bulan April.

Anggota jaksa penuntut dari badan intelijen dipandang sebagai ujian seberapa jauh pemerintah transisi Sudan akan pergi untuk menghapus warisan Bashir dan menantang aparat keamanan.

"Hari ini adalah kemenangan untuk keadilan, kemenangan untuk semua orang Sudan dan kemenangan untuk revolusi," kata saudara guru Ahmed al-Khair Saad kepada wartawan setelah vonis.

Tiga belas terdakwa dijatuhi hukuman penjara dan empat terdakwa dibebaskan dalam putusan tersebut, yang dapat menghadapi beberapa tahap banding.

Hakim mendaftarkan 27 agen intelijen dari Kassala, ibukota negara bagian Kassala timur, yang menerima hukuman mati. Dua agen lain dari Khashm al-Qirba, kota di negara bagian Kassala tempat guru Khair dibunuh, juga dijatuhi hukuman mati, kata seorang pengacara.

Kematian Khair menjadi titik pertemuan selama 16 minggu protes terhadap pemerintahan Bashir. Keluarganya mengatakan para pejabat keamanan awalnya mengklaim dia telah meninggal karena keracunan, meskipun beberapa hari kemudian sebuah investigasi negara menemukan dia telah meninggal karena luka-luka karena pemukulan.

Ratusan orang berunjuk rasa di luar pengadilan di Omdurman di mana putusan disampaikan pada hari Senin, beberapa mengibarkan bendera nasional atau memegang gambar Khair.

Mereka merayakan dengan sukacita  setelah putusan tersebut.

Asosiasi Profesional Sudan (SPA), yang mempelopori protes terhadap Bashir, mengatakan persidangan mengembalikan kepercayaan pada pengadilan.

"Dengan putusan ini, revolusi akan melunasi utangnya kepada para martir untuk pertama kalinya, yang harus diikuti sebanyak jumlah martir," katanya.

SPA adalah anggota penting dari koalisi Pasukan Kebebasan dan Perubahan yang mencapai kesepakatan pembagian kekuasaan tiga tahun dengan militer pada bulan Agustus.

Lusinan pengunjuk rasa tewas selama penumpasan dalam protes terhadap Bashir, dan belasan lainnya tewas ketika pasukan keamanan membubarkan aksi duduk yang mendorong perubahan lebih lanjut pada Juni. (MeMo)


latestnews

View Full Version