BERLIN, JERMAN (voa-islam.com) - Jerman berencana untuk memindahkan beberapa kontingen pasukan kecilnya di Irak ke negara tetangga Yordania dan Kuwait di tengah ketegangan atas pembunuhan seorang jenderal penting Syi'ah Iran dalam serangan udara di Baghdad pekan lalu, kantor berita DPA melaporkan pada hari Selasa (7/1/2020).
Pembunuhan komandan Garda Revolusi Syi'ah Iran Qassem Soleimani telah secara drastis meningkatkan ketegangan regional dan meningkatkan krisis antara Washington dan Teheran.
Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer dan Menteri Luar Negeri Heiko Maas menulis kepada anggota parlemen bahwa pasukan di pangkalan Irak di Baghdad dan Taji akan "sementara ditipiskan," kata DPA. Kedua pejabat itu menekankan bahwa pembicaraan dengan pemerintah Irak mengenai kelanjutan misi untuk melatih pasukan Irak akan berlanjut.
Jerman memiliki sekitar 120 tentara di Irak, meskipun mayoritas dari mereka tidak ditempatkan di Taji dan Baghdad tetapi di tempat lain di Irak. Kedua menteri, berbicara tentang dua lokasi itu, mengatakan bahwa "tentara yang dikerahkan di sana akan segera dipindahkan ke Yordania dan Kuwait" dan dapat dipindahkan kembali jika pelatihan dilanjutkan.
Jerman telah memerintahkan tentaranya di Taji dan Baghdad untuk tidak meninggalkan pangkalan mereka setelah pembunuhan Soleimani pekan lalu di dekat bandara Baghdad. (Aby)