RIYADH, ARAB SAUDI (voa-islam.com) - Pemerintah Saudi pada hari Selasa (7/1/2020) menangkap seorang teroris Syi'ah paling berbahaya yang dicari karena penyerangan bersenjata pada patroli keamanan di wilayah Al-Qatif timur, menurut media setempat.
Pria itu diidentifikasi oleh televisi pemerintah Saudi sebagai Mohammed Hussein Al-Ammar - seorang pria yang diburu oleh kerajaan sejak 2016 karena dugaan perannya dalam menyerang pasukan keamanan dan merampok kendaraan yang mengangkut uang tunai.
Sebuah laporan oleh stasiun televisi Al-Ekhbariya menggambarkan Al-Ammar sebagai "teroris yang paling berbahaya yang dicari" dalam salah satu daftar mereka.
Penangkapan Al-Ammar di kota timur Qatif - rumah bagi banyak populasi minoritas Syi'ah Arab Saudi - terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di wilayah itu atas pembunuhan komandan militer Syi'ah Iran Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS pekan lalu.
Riyadh telah lama menuduh Teheran mendukung gerilyawan Syi'ah di wilayah timur negaranya - tuduhan yang tidak mau diakui baik oleh kelompok Syiah di Saudi dan Iran.
Provinsi Timur Arab Saudi - yang mencakup Qatif - telah mengalami serangan kerusuhan sejak 2011 ketika pengunjuk rasa Syi'ah yang terinspirasi oleh gelombang Musim Semi Arab turun ke jalan.
Para demonstran Syi'ah menuntut diakhirinya dugaan diskriminasi oleh pemerintah yang didominasi Sunni.
Salah satu pemimpin gerakan protes, ulama Syi'ah terkemuka Nimr Al-Nimr, dieksekusi pada 2016 karena terorisme.
Eksekusi Nimr memperburuk ketegangan sektarian di Teluk dan dengan saingan regional utama Arab Saudi, Iran.
Komunitas Syiah diduga mencapai antara 10 hingga 15 persen dari populasi 32 juta kerajaan, tetapi pemerintah belum merilis statistik resmi. (TNA)