TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Iran mengatakan pada hari Sabtu (11/1/2020) bahwa pesawat penumpang Ukraina dijatuhkan oleh rudal yang ditembakkan secara tidak sengaja, sebuah pernyataan yang dianggap tidak cukup oleh orang Iran yang mengatakan ungkapan belasungkawa pihak berwenang "tidak cukup".
Seorang komandan Korps Pengawal Revolusi Syi'ara Iran (IRGC) senior mengatakan pada hari Sabtu dalam siaran di televisi pemerintah Iran bahwa pesawat itu salah diidentifikasi sebagai rudal jelajah.
Menurut Reuters, kepala divisi dirgantara Amirali Hajizadeh mengatakan pesawat itu ditembak jatuh oleh rudal jarak pendek.
Selama berhari-hari, Iran membantah tuduhan Barat bahwa mereka bertanggung jawab atas kecelakaan hari Rabu segera setelah lepas landas dari Teheran, di mana semua 176 orang di dalamnya tewas. Namun, pihak berwenang mengkonfirmasi pada hari Sabtu bahwa pertahanan udara telah ditembakkan karena kesalahan ketika kewaspadaan tinggi setelah serangan rudal Iran pada target AS di Irak.
Sementara itu, ungkapan belasungkawa atas insiden tersebut dari Pemimpin Tertinggi dan Presiden Hassan Rouhani gagal menenangkan warga Iran yang marah, yang menggunakan media sosial untuk mengekspresikan kemarahan mereka terhadap pemerintah karena menyembunyikan kebenaran.
"Ini adalah tragedi nasional. Caranya ditangani dan diumumkan oleh pihak berwenang bahkan lebih tragis," kata Ali Ansari, seorang ulama moderat, menurut kantor berita semi-resmi ILNA Iran.
Warga Iran lainnya bertanya mengapa pihak berwenang tidak menutup bandara Teheran dan wilayah udara negara itu pada saat mereka akan siaga untuk pembalasan setelah serangan rudal itu.
"Mereka sangat berhati-hati untuk tidak membunuh AS dalam balas dendam mereka atas Soleimani. Tetapi mereka tidak menutup bandara? Ini menunjukkan betapa rezim ini peduli terhadap warga Iran," kata Mira Sedaghati di Teheran melalui telepon.
Warga Iran lainnya dari kota Tabriz mempertanyakan: "Tidak disengaja? Apa artinya?"
"Mereka menyembunyikan berita tragis besar ini selama berhari-hari hanya untuk berduka cita bagi Soleimani. Sayang sekali," tambahnya, lapor Reuters. (AA)