AMERIKA SERIKAT (voa-islam.com) - Israel membantu Amerika Serikat dalam operasi yang mengakibatkan tewasnya komandan tinggi Syi'ah Iran Qassem Soleimani, sebuah laporan AS mengatakan pada akhir pekan.
Menurut laporan NBC News Jum'at malam, Israel terlibat dalam operasi 3 Januari, menyerahkan rincian informasi intelijen kunci kepada Amerika.
Informasi itu membantu mengkonfirmasi data intelijen yang diberikan oleh mata-mata di bandara Suriah bahwa Soleimani telah melakukan penerbangan malam hari dari Damaskus ke Baghdad, kata laporan itu, mengutip dua sumber dengan pengetahuan langsung tentang operasi tersebut dan pejabat AS lainnya memberi pengarahan singkat tentang hal itu.
Setelah pesawatnya mendarat, itu masalah sederhana menggunakan drone untuk melacaknya keluar dari pesawat dan memasuki mobil, yang kemudian ditargetkan dengan empat rudal.
Media Israel melaporkan sehari setelah serangan bahwa Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah memberi pengarahan kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sebelumnya tentang rencana AS untuk membunuh Soleimani.
Pompeo menelepon Netanyahu pada 1 Januari, untuk mengucapkan terima kasih atas dukungan Israel dalam upaya memerangi Iran dan setelah serangan terhadap kedutaan AS di Irak.
Sebelum berangkat ke Athena keesokan paginya, Netanyahu menyinggung "hal yang sangat, sangat dramatis" yang terjadi di wilayah tersebut.
Beberapa jam kemudian, Soleimani dan beberapa pejabat penting dari Korps Pengawal Revolusi Iran tewas dalam serangan udara di bandara internasional Baghdad, bersama dengan seorang komandan senior Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) Irak yang didukung Iran.
Netanyahu adalah satu-satunya pemimpin non-AS yang muncul mengetahui tentang operasi yang direncanakan sebelumnya, New York Times melaporkan Sabtu.
Setelah pembunuhan itu, Netanyahu mengatakan Washington memiliki hak untuk membela diri dengan menghilangkan Soleimani.
"Sama seperti Israel memiliki hak untuk membela diri, Amerika Serikat memiliki hak yang persis sama," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.
“Qassem Soleimani bertanggung jawab atas kematian warga Amerika dan banyak orang tak berdosa lainnya. Dia merencanakan lebih banyak serangan semacam itu." (AA)