TEHERAN, IRAN (voa-islam.com) - Kepala Korps Pengawal Revolusi Syi'ah Iran (IRGC) Mayor Jenderal Hossein Salami mengklaim pada hari Ahad (12/1/2020) bahwa ia merasa lebih "malu" daripada sebelumnya, setelah IRGC menembak jatuh sebuah pesawat sipil pada hari Rabu, menewaskan semua 176 orang di dalamnya.
"Tidak pernah dalam hidup saya, saya merasa sangat malu," kata Salami, yang berbicara di parlemen Iran.
"Kami membuat kesalahan, dan beberapa rekan kami menjadi martir karena kesalahan kami, tapi itu tidak disengaja," katanya, mengatakan kepada anggota parlemen: "Kami meminta maaf dan malu, tapi kami akan memberikan kompensasi ... selama kami di sini, istirahat yakin, kami tidak akan membiarkan orang Iran dirugikan. "
Salami mengatakan bahwa dia berharap dia berada di pesawat PS752 "sehingga saya bisa mati dan tidak menyaksikan kejadian menyedihkan ini."
Mengacu pada serangan rudal Iran di pangkalan militer yang menampung pasukan AS di Irak, ia mengklaim bahwa kecelakaan pesawat itu "belum memungkinkan untuk besarnya kemenangan Iran yang menakjubkan atas Amerika untuk diidentifikasi."
IRGC menembak jatuh pesawat penumpang Ukraina PS752 pada hari Rabu, dilaporkan dengan rudal anti-pesawat.
Setelah berhari-hari menyangkal keterlibatan, Iran akhirnya mengakui menembak jatuh pesawat pada hari Sabtu. (Aby)